Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com -Tanah Karo. Ayah-anak yang disambar petir di puncak Gunung Sibayak, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu (12/6/2019) lalu, masih menjalani perawatan intensif, di RS Amanda Berastagi, karena mengalami luka bakar cukup serius, pasca peristiwa. Jamil Adabi Nasution (35), warga Listrik Atas, Kacamatan Berastagi, Kabupaten Karo, dan putrinya, Rumaisa Br Nasution (4), dirawat satu ruangan.
Kepada medanbisnisdaily.com, Jamil Adabi Nasution, mengaku masih merasakan panas pada bagian luka yang disambar petir. Namun, rasa panas yang diderita mulai berkurang dibandingkan sebelumnya pasca medapat obat dari pihak rumah sakit.
"Masih panas bang, tetapi sudah agak berkurang, dibandingkan sebelumnya. Semoga masih bisa sembuh,” ujarnya sambil sedikit merintih menahan rasa sakit, Kamis (13/6/2019) malam
Sementara itu pantauan medanbisnisdaily.com, putri Jamil Adabi Nasution, Rumaisa boru Nasution, yang dirawat di bangsal sebelahnya, juga mengalami luka bakar yang cukup serius di bagian tangan kanan dan badan. Ia terlihat masih mampu berkomunikasi dengan pihak keluarga yang menjaga. Sementara itu, Nena Indriani Br Tarigan, istri Jamil Adabi Nasution dengan sabar menjaga suami dan putrinya ditemani beberapa sanak family.
Ditanyakan pihak pemerintah yang sudah datang menjenguk suami dan anaknya, Indriani Br Tarigan mengatakan, sudah ada yang datang menjenguk dari UPT Tahura, dan satu orang lainnya mengaku dari Dinas Pariwisata Sumut.
Disinggung kehadiran pejabat Pemda Karo, pihak keluarga menyatakan belum ada yang datang pasca di rawat inap.
Kejadian disambar petir ini terjadi ketika Jamil Adabi Nasution membawa keluarganya yang datang dari luar daerah dalam suasana berlebaran ke Gunung Sibayak. Di atas puncak cuaca hujan gerimis, Adabi menggunakan payung sambil menggendong putrinya Rumaisa. Payung itulah yang diprediksi Adabi sebagai pemicu kejadian naas yang dialaminya dan anaknya.