Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com -Jakarta - Kuasa hukum Kivlan Zen meminta polisi melakukan gelar perkara ulang terkait status tersangka kliennya itu. Polisi diminta menunjukkan bukti-bukti yang menjadi dasar penetapan tersangka Kivlan Zen.
"Kami sangat dukung kerja polisi yang profesional, modern dan terpercaya. Tapi ada ukurannya terukur dan teruji kan. Jadi saya gimana, ya gelar aja perkara kalau dia mengaku ada dua alat bukti sehingga Pak Kivlan bisa jadi tersangka," kata pengacara Kivlan, Muhammad Yuntri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (14/6/2019).
"Mari kita uji dong, terbuka dong. Ini 'kan perkembangan kasus makar yang Bang Eggi Sudjana, kalau yang senpi perkembangan kasus Iwan. Ini suatu analogi delik, ini pelanggaran terhadap polisi," sambungnya.
Yuntri meminta penyidik terbuka menunjukkan barang bukti. Ia meminta gelar perkara ulang secara terbuka agar publik bisa mengetahuinya.
"Maka dari itu mari kita lakukan gelar perkara, dari mana sumber ini dari mana. Kalau ada pembelian senjata berarti ada transaksi, mana uangnya dan bentuk senjata, siapa penjual dan kwitansi. Polisi harus buktikan itu. Kalau dia buktikan itu berarti ini subjektif sekali," kata Yuntri.
Dalam kesempatan itu, Yuntri menegaskan jika Kivlan tidak ada sangkut pautnya dengan kasus kepemilikan senjata api ilegal itu. Ia juga menyebut Kivlan tidak ada kaitannya dengan rencana pembunuhan 4 tokoh.
Diketahui, Kivlan sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan senjata api dan makar. Nama Kivlan juga diseret dalam rencana pembunuhan kepada empat tokoh nasional, yakni Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, serta Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.
Pengakuan para tersangka terkait rusuh 22 Mei mengungkapkan bahwa Kivlan merupakan pengorder pembunuhan kepada empat tokoh tersebut. Namun pengakuan tersebut langsung dibantah oleh tim hukum Kivlan yang mengklaim bahwa justru kliennya yang menjadi target pembunuhan. Dtc