Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Penyelesaian jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang masih butuh waktu lebih dari setahun lagi membuat Kementerian Perhubungan putar otak untuk mempercepat akses ke Bandara Kertajati. Bandara tersebut sudah mulai melayani seluruh penerbangan domestik dengan pesawat jet sejak awal Juli 2019 kemarin.
Jarak tempuh warga Bandung yang ingin ke Bandara Kertajati pun kini berubah dari menit (ke Bandara Husein Sastra Negara) menjadi hitungan jam. Dalam catatan detikFinance, setidaknya butuh waktu hingga tiga jam lebih untuk menempuh lokasi Bandara yang ada di Majalengka ini dari kota Bandung.
Dari penelusuran melalui Google Maps, jarak tempuh dari Kota Bandung menuju Bandara Kertajati mencapai 167,9 km. Akses terdekat menuju Bandara tersebut dapat ditempuh melaui dua ruas tol, yakni tol Purbaleunyi dan tol Cikopo-Palimanan.
Tentu jarak sejauh itu membutuhkan ongkos yang tidak sedikit, apa lagi harus melewati jalan berbayar yang panjangnya beratus-ratus kilometer. Kalau tak mau bayar, bisa lewat Jalan Raya Cirebon-Bandung yang waktu tempuhnya tentu lebih lama lagi.
Perjalanan menuju Bandara tentu ingin mendapatkan waktu tempuh yang tercepat. Kalau bisa dengan ongkos yang tak mahal-mahal amat.
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengakui nestapa yang dirasakan oleh penumpang Bandara Kertajati saat ini. Dia bilang pihaknya saat ini baru bisa berbuat dengan menyediakan layanan Bus Damri gratis dari sejumlah kota pilihan.
"Memang saya juga baca, untuk yang Bandung ke Kertajati kan cukup jauh. Tapi nanti kalau tol jadi (Cisumdawu) mungkin akan terbantu," katanya saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (5/7/2019).
Budi sendiri cukup kaget bahwa tol Cisumdawu baru bisa dipakai pada 2020 nanti. Dia mengaku sampai saat ini pihaknya belum memiliki opsi lain selain menyediakan layanan bus Damri gratis selama sebulan demi membantu akses penumpang ke Bandara Kertajati.
"Untuk itu semuanya mungkin saya akan coba survei dari Bandung lewat Sumedang kemudian ke Majalengka-nya. Apakah akan ada skema khusus, nanti kita lihat perkembangan berikutnya. Sementara ini kita hanya siapkan angkutan bus umumnya dari kota besar ke Kertajati," katanya.
Bandara Kertajati sendiri saat ini memiliki kapasitas 5 juta penumpang per tahun. Bandara ini juga akan dilakukan pengembangan hingga kapasitas meningkat menjadi sekitar 29,3 juta penumpang per tahun.dtc