Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut neraca perdagangan Indonesia terhadap Cina defisit cukup lebar, yaitu US$ 18,4 miliar. Pemerintah berupaya megurangi defisit tersebut dengan mengajak para pengusaha Indonesia membuka pasar di Cina.
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Marolop Nainggolan mengatakan, dalam waktu dekat, China akan menggelar pameran China-ASEAN Expo (CAEXPO) di negaranya. Itu bisa jadi peluang pelaku usaha Indonesia.
"Kita sarankan agar pelaku usaha kita bisa berbondong-bondong ikut ke expo ini," kata dia di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (11/7/2019).
Paling tidak, Indonesia bisa melakukan transaksi dagang ke Cina di atas US$ 18 miliar agar menutup defisit. Itu bakal dikejar di tahun ini.
"Kita memang cukup jauh defisitnya dengan Tiongkok ini, kita harus kejar kalau gap-nya US$ 18 miliar yang harusnya bisa kita kejar, harus dikejar gimana caranya bisa lebih dari US$ 18 miliar didapat dari perdagangan di tahun 2019. Ini upaya kita bersama," paparnya.
Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen PEN, Iriana Trimurty Ryacudu dalam kesempatan yang sama mengatakan, dalam expo yang bakal digelar di China itu Indonesia mendapat keistimewaan dibandingkan negara lainnya di Asean, yaitu country of honor, di mana Indonesia lebih diutamakan.
Hal itu harus dimanfaatkan oleh pengusaha Indonesia, tak hanya dengan memasarkan produk-produk ritel atau berskala kecil, tapi yang lebih menguntungkan secara jangka panjang.
"Jadi ke depannya defisit, bisa menyeimbangkan lah neraca perdagangan kita," tambahan.(dtf)