Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional.
Pada 2018, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 2.456 km dan saat ini mencapai lebih dari 9.909 km atau setara dengan 95% dari jaringan pipa gas bumi hilir nasional.
Dari infrastruktur tersebut, kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik. "Kemudian 1.984 pelanggan komersial dan UKM, serta 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGN," ujar Rachmat Utama dalam keterangan tertulis, Kamis (11/7/2019).
Pelanggan gas bumi PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong, Papua Barat.
Saat ini, gas bumi masih menjadi alternatif sumber energi yang dapat membantu mendorong daya saing dalam negeri. Apalagi, saat ini industri dituntut untuk semakin efisien dalam penggunaan bahan bakar.
Rachmat mengatakan, gas bumi merupakan salah satu energi yang dapat memberikan efisiensi dan paling bersih dan aman digunakan dibanding bahan bakar fosil lainnya.
Sebelumnya, PGN melakukan pengaliran gas (gas in), Rabu (10/07/2019), ke CV Salsabila, perusahaan yang bergerak di sektor pengolahan batu gunung menjadi kapur di Majalengka, Cirebon, Jawa Barat.
"Ini merupakan sebuah terobosan karena CV Salsabila menjadi satu-satunya industri kapur yang ada di Indonesia yang menggunakan gas bumi untuk pembakaran kapurnya," kata Makmuri.
CV Salsabila menjadi pelanggan baru PGN di Area Penjualan Cirebon setelah menandatatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan volume pemakaian gas bumi 114.000 - 132.000 m3 per bulan dengan jangka waktu selama 4 tahun. "Periode penyaluran mulai dari gas in (Juli 2019) hingga 31 Maret 2023," kata Makmuri.
CV Salsabila membutuhkan bahan bakar dari gas bumi untuk membantu proses pembakaran batu gunung menjadi kapur. Kapur yang dihasilkan tersebut kemudian digunakan sebagai campuran bata ringan, pengolahan limbah industri, dan kebutuhan industri lainnya.