Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Selain dikarenakan tingginya rintangan, hama, dan penyakit tanaman perkebunan pada jeruk, harga jual pasar yang cukup memuaskan beberapa tahun belakangan, membuat petani di dataran tinggi Karo, Sumatera Utara, beralih ke kopi. Ada pertambahan areal pertanaman coffea (latin,red), di daerah yang cukup dikenal dengan ikon jeruk manisnya itu.
Data yang diperoleh medanbisnisdaily.com dari Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Jumat (19/7/2019). Pada tahun 2017, pertanaman kopi seluas 8.374 ha, dengan luas areal panen 5.755 ha, hasil produksi mencapai 8.777 ton. Tahun 2018, luas pertanaman coffea menjadi 9.178 ha (pertambahan pertanaman seluas 804 ha), dengan areal panen 6.875 ha, hasil produksi 13.280 ton (meningkat 4.503 ton).
“Ada banyak hal yang membuat petani beralih ke tanaman kopi. Serangan hama yang lebih minim, biaya produksi, dan harga jual yang menjanjikan beberapa tahun terakhir. Merupakan beberapa factor yang menyebabkan meningkatnya areal pertanaman kopi. Selain itu, cita rasa kopi asal Tanah Karo, juga sudah banyak dimintai,” ujar Kadis Pertanian Kabupaten Karo, Ir. Metehsa Karo- Karo, kepada medanbisnisdaily.com.
Dari 17 Kecamatan di Kabupaten Karo, hanya petani Kecamatan Lau baleng yang belum memiliki areal pertanaman kopi. Sementara 16 kecamatan lainnya telah memproduksi buah atau biji coffea, baik penjualan berbentuk ceri atau green bean. Data terakhir, Kecamatan Mardinding luas pertanaman 120 ha, luas panen 112 ha. Kecamatan Tigabinanga luas pertanaman 31 ha, areal panen 22 ha.
Kecamatan Juhar luas pertanaman 391 ha, luas panen 186 ha. Kecamatan Munte luas pertanaman 764 ha, luas panen 394 ha. Kecamatan Kutabuluh luas pertanaman 319 ha, luas panen 313 ha. Kecamatan Payung luas pertanaman 557 ha, luas panen 452 ha. Kecamatan Tiga Nderket luas pertanaman 142 ha, luas panen 121 ha.
Kecamatan Simpang Empat luas pertanaman 1.021 ha, luas panen 867 ha. Kecamatan Naman Teran luas pertanaman 427 ha, luas panen 223 ha. Kecamatan Merdeka luas pertanaman 200 ha, luas panen 140 ha, Kecamatan Kabanjahe luas pertanaman 337 ha, luas panen 120 ha. Kecamatan Berastagi luas pertanaman 155 ha, luas panen 98 ha.
Luas areal pertanaman Kecamatan Tiga Panah mencapai 2.044 ha, dengan luas panen 1.388 ha. Kecamatan Dolat Rayat luas pertanaman 273 ha, luas panen 220 ha. Kecamatan Merek luas pertanaman 976 ha, luas panen 848 ha. Kecamatan Barusjahe luas areal pertanaman 1.421 ha, dengan luas panen 1.371 ha.