Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sejak menghilang pada 19 Juni 2019, hingga hari ini satu bulan sudah upaya pencarian Erlina Megasari Habeahan (43) belum membuahkan hasil. Bersama keluarga Erlina, pihak Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut masih terus berupaya menemukan ASN yang bertugas di Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Pemko Medan tersebut.
"Mohon doakan agar segera ditemukan, belum rezeki makanya belum berhasil," kata Kasubdit III Umum Direskrim Poldasu, AKBP Maringan Simanjuntak, menjawab medanbisnisdaily.com, Jumat (19/7/2019).
Adalah Mey Herry Parasian Habeahan yang kerap berkoordinasi dengan pihak kepolisian, melakukan berbagai upaya agar adik bungsunya (dari empat orang bersaudara) itu secepatnya ditemukan. Sepanjang hari sampai subuh. Hingga meninggalkan keluarganya di Sidikalang.
Jika bukan karena ibunya yang tengah sakit, salah satunya akibat memikirkan putrinya Erlina Megasari yang belum ditemukan, tentu Parasian akan tetap berjibaku. Mendapatkan sebanyak mungkin petunjuk demi memudahkan pencarian adiknya itu.
"Belum juga berhasil didapatkan penyebab kenapa adikku itu menghilang, apalagi dimana keberadaannya," jawabnya ketika dihubungi Kamis (18/7/2019) lalu.
Seperti sudah luas diberitakan, Erlina menghilang dari rumahnya di Komplek Perumahan Dinas Pendapatan Kota Medan di Namorambe, Deliserdang, pada Rabu sore (19/6/2019) lalu. Ada tetangganya yang sempat melihat ketika hendak pergi. Satu tahun terakhir dia mengkredit rumah itu dan tinggal seorang diri.
Oleh rekan kerjanya di Kantor UPT VI Koserna Dispenda Medan, disebutkan Erlina terakhir kali masuk kantor satu hari sebelum meninggalkan rumahnya. Petugas security, Atmaja, menyatakan sekitar pukul 11.00 WIB dia keluar dari kantor dan tak kembali lagi.
Dua hari setelah keluar dari rumahnya, pihak keluarga mulai menyadari kalau Erlina menghilang. Berkali-kali dihubungi melalui telepon tidak tersambung. HP-nya tidak dinyalakan. Karena tinggal sendirian, tak ada siapapun yang bisa ditanyai.
"Adik saya itu memang tertutup orangnya. Jangankan ke orang lain, kepada keluarga juga begitu. Terlebih untuk soal-soal pribadi," kata Parasian.
Kabar kepastian bahwa Erlina yang berpendidikan pasca sarjana dan PNS berpangkat IIIC di kantornya menghilang didapatkan dari sepupunya yang berusaha mencari tahu. Hari Minggu (23/6/2019) dia menjumpai Atmaja di kantor UPT dan tidak mendapat jawaban pasti dimana Erlina berada.
Barulah setelah itu Parasian berangkat dari Sidikalang ke Medan guna melaporkan peristiwa kehilangan itu ke Polda Sumut.
Erlina menghilang dengan membawa mobil jenis BRV miliknya, berwarna hitam dengan plat nomor BK 1987 HE. Seperti dijelaskan Atmaja, mobil ini pula yang difungsikannya sebagai kendaraan berbasis aplikasi (online) guna mengangkut penumpang demi menambah penghasilan.
"Dia itu kalau bekerja gigih, sampai lupa makan kalau kami jalan sama cari penumpang," ungkap Atmaja.
Tanda-tanda bahwa Erlina yang masih berstatus gadis bakal menghilang atau meninggalkan pekerjaan, ungkap Atmaja, sudah terlihat beberapa hari sebelum terakhir kali dia masuk kantor. Saat pulang dari satu acara halalbihalal pegawai kantor UPT, Jumat (14/6/2019), kepada salah seorang teman, Ananda, dia berkata akan meninggalkan pekerjaannya. Tapi tidak dijelaskan rinci hendak bekerja dimana.
"Nanti juga kau tahu sendiri," katanya menirukan ucapan Erlina kepada Ananda.
Informasi lain dari Atmaja, kurang lebih 30 menit setelah sepupu Erlina mendatanginya di kantor UPT, datang seorang lelaki yang juga berniat mencari dia. Dari perawakannya diduga lelaki tersebut berprofesi sebagai tentara atau polisi. Terlihat seperti membawa sepucuk pistol di pinggangnya.
Di media sosial Facebook sebuah akun menuding Erlina pernah melarikan duit. Pemilik akun kepada medanbisnisdaily.com menjelaskan sepupunya pernah dimintai duit sebesar Rp 30juta dengan dalih akan dimasukkan menjadi pegawai honor di kantor UPT.
Maringan yang ditanyai soal jalinan fakta tersebut tidak mau memberi jawaban tegas tentang kebenarannya. Pihaknya masih terus mencari keberadaan Erlina. Setiap hari mereka meng-up date perkembangan informasi yang didapatkan.
Terkait wilayah pencarian; apakah hanya sebatas di Kota Medan, atau hingga ke kota dan bahkan provinsi lain di luar Sumatera Utara, enggan diungkapkannya. Bahkan untuk menjawab apakah Erlina diculik atau menghilangkan diri, tidak dikatakannya terbuka.
"Kita cari di Medan saja. Menyangkut masalah teknis tidak mungkin kami sampaikan. Yang pasti kami minta doakan, belum rezeki kalau dia belum ditemukan," ujar Maringan.