Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-New Delhi. Seorang pilot di India dinonaktifkan setelah secara tidak sengaja mengirimkan sinyal pembajakan ke menara kendali atau Air Traffic Control (ATC). Insiden ini terjadi dalam penerbangan domestik rute New Delhi-Srinagar, bulan lalu.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/7/2019), insiden ini terjadi dalam penerbangan AirAsia India yang mengudara dari New Delhi menuju Srinagar, yang mengalami mati mesin di udara. Saat itu, pilotpesawat meminta kopilot yang bernama Ravi Raj untuk mengirimkan kode darurat untuk memberitahu otoritas terkait soal situasi itu.
Direktorat Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil India (DGCA) dalam pernyataannya menyebut, bukannya mengirimkan kode yang benar, 7700, Raj malah mengirimkan kode 7500 yang merupakan kode untuk pembajakan.
Kode untuk pembajakan dianggap sebagai sinyal darurat keamanan utama di seluruh dunia. Respons pasti dari otoritas India terhadap sinyal pembajakan yang salah dikirim itu tidak disebut lebih lanjut. Namun laporan media-media lokal menyebut bahwa prosedur untuk menangani situasi pembajakan tengah disiapkan untuk dikerahkan saat itu.
Pesawat jenis Airbus A320 itu berhasil mendarat dengan selamat di kota Chandigarh, setelah dialihkan, usai insiden salah kirim sinyal darurat itu.
Dinyatakan oleh DGCA bahwa Raj bersalah atas 'tindak kelalaian' dalam insiden itu. Dia dijatuhi sanksi penonaktifkan selama 3 bulan.
Pilot yang mendampingi Raj dalam penerbangan itu, diminta untuk lebih waspada.
Pihak maskapai AirAsia India -- yang merupakan joint venture antara maskapai Malaysia, AirAsia dengan perusahaan India, Tata Sons -- menuturkan kepada media lokal, Press Trust of India, bahwa pihaknya telah menerima 'laporan akhir soal peristiwa di mana penerbangan dari Delhi ke Srinagar dialihkan karena gangguan teknis'. Tidak dijelaskan lebih lanjut soal peristiwa yang dimaksud.(dtc)