Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) enggan berpolemik terkait tidak adanya sertifikat halal Bolu Meranti karena sudah habis masa berlakunya.
"Sudah sebulan lalu berita itu, sekarang saya no coment. Gara-gara berita masyarakat menjadi resah," kata Direktur LPPOM MUI Sumut, Basyaruddin singkat, ketika dihubungi, Selasa (23/7/2019).
Seperti diberitakan pengusaha Bolu Meranti, Tomy tidak menampik munculnya isu tak bersertifikat halal. Namun, kata dia, bukan berarti Bolu Meranti tidak halal.
Berkembang isu yang menyebutkan Bolu Meranti Medan tidak layak jual karena tidak mengantongi sertifikat halal. Isu ini pun meluas dan menjadi perhatian publik.
Pengusaha Bolu Meranti yang ditemui di toko itu, tidak menampik munculnya isu tak bersertifikat halal. Namun, kata Tomy, salah seorang pemilik Bolu Meranti, bukan berarti Bolu Meranti tidak halal.
Tomy menegaskan Bolu Meranti sejauh ini mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut. Sertifikat terakhir yang dimiliki berakhir masa berlakunya hingga November 2018.
Namun pihaknya telah mengurus sertifikat halal perpanjangan sejak September 2018. "Namun faktanya hingga saat ini belum diterbitkan oleh pihak yang mewenanginya," sebut Tomy kepada wartawan.
Ditanya mengapa belum keluar sertifikat halal itu, Tomy mengaku tidak tahu persis apa penyebabnya. Pasalnya yang berwenang soal itu adalah MUI Sumut. "Mungkin soal itu kenapa belum keluar, yang tahu ya pihak MUI-nya Pak," katanya
Namun yang pasti, terang Tomy, semua ketentuan dan persyaratan dalam pengurusan izin, sudah dipenuhi Bolu Meranti. "Yang jelas, kami telah memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan, tetapi itulah, kami pun jadi bingung juga," sebutnya.
Lebih lanjut disebutkannya bahwa selama ini pihak MUI dan kemudian Balai POM, mengaudit produksi Bolu Meranti, tidak saja soal bahan membuat bolu, tetapi juga peralatannya.
"Sudah pasti dan harus halal, di sini banyak pekerja yang kebetulan saudara-saudara kita umat Muslim, mereka juga tau dan lihat sendiri bagaimana produksi bolu meranti. Sehingga kalau disebut tidak halal, iya kami jadi bingung," tambahnya.
Karena sejumlah fakta itu juga, ujar Tomy lebih lanjut, pihaknya terus berproduksi untuk melayani kebutuhan pelanggan sambil menunggu terbitnya sertifikat halal itu. "Syukurnya memang masyarakat sudah mempercayai kami," sebutnya.