Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Salah satu tim yang ikut bertanding dalam Festival Seni Budaya Islam (FSBI) yang digelar Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI) Medan dan Sanggar Generasi Medan adalah kontingen dari Tanjung Balai. Kontingen ini termasuk peserta yang paling jauh dari Kota Medan. Tidak tanggung-tanggung mereka datang berjumlah 38 orang, untuk mengikuti lomba teater dan musikalisasi puisi.
Ditemui di Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) Jalan Perintis Kemerdekaan No 33 Medan, tempat FSBI berlangsung, pimpinan rombongan sekaligus sutradara tim dari Tanjung Balai, Ahmed Al Hasbi mengatakan, bagi mereka bukan soal menang atau kalah, yang terpenting pengalaman mentas.
"Kalau soal menang atau kalah, tidak ukuran. Yang penting bagaimana anak-anak ini punya pengalaman mentas di luar Tanjung Balai. Apalagi di TBSU yang merupakan representasi kesenian di Sumatra Utara," kata Ahmed pada medanbisnisdaily.com, Rabu (24/7/2019).
Ditanya soal fasilitas yang mereka terima, khususnya dari Pemko Tanjung Balai, Ahmed menjelaskan, tim mereka diakomodir untuk penginapan dan bus. Soal lain-lain patungan sendiri. Tapi, sambung Ahmed, karena jauhnya penginapan, mereka pun memilih untuk menginap di ruang teater TBSU.
"Semangat kami mau mentas dan berbagi pengalaman dengan kelompok teater di Medan. Karenanya kami sejak awal 'patungan' untuk bisa ikut lomba ini," kata Ahmed.
Mengusung lakon "Robohnya Surau Kami" karya AA. Navis, Ahmed merasa timnya telah menampilkan yang terbaik. Meski begitu, sambung Ahmed, yang namanya berkesenian adalah proses dan tidak ada akhirnya.