Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, mengaku akan menjadi orang pertama yang marah jika Danau Toba dicemari oleh pihak manapun. "Danau Toba itu milik kita bersama. Takkan diam saya kalau Danau Toba itu diganggu. Saya yang pertama marah kalau Danau Toba diganggu," katanya.
Hal itu dia sampaikan didampingi Wagubsu, Musa Rajekshah, dan Kasatpol Sumut, Suryadi Bahar, pada pertemuan dengan mahasiswa GMKI Cabang Medan, di Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro, Medan, Kamis (1/8/2019).
Pernyataan Gubernur Edy itu sekaligus sebagai sikapnya sebagai jawaban atas tuntutan mahasiswa GMKI Medan agar Gubernur Edy mencabut izin perusahaan-perusahaan yang merusak Danau Toba dalam unjuk rasa di depan Kantor Gubsu, Jumat (26/7/2019).
"Pencabutan izin PMA (perusahaan-perusahaan di kawasan Danau Toba) itu wewenang pemerintah pusat. Negara kita adalah negara hukum. Negara luar juga punya hukum. Ada hukum antarnegara di situ. Presiden aja gak bisa itu," terang Edy.
Mantan Pangkostrad selanjutnya mengungkapkan, selama mendampingi presiden di Samosir 3 hari, dirinya menunjukkan langsung kondisi danau yang masih dipenuhi kerambah jaring apung (KJA) kepada Jokowi.
"Di depan Pak Jokowi saya bilang; 'Pak itu kerambah'. Di situ ada Menteri Luhut, Menteri Perhubungan, Menteri Pariwisata dan yang lainnya. Jadi beliau sudah tahu kondisi itu," katanya.
Bahkan, bilang Edy lagi, sewaktu diundang rapat terbatas oleh Jokowi di Istana Merdeka Jakarta pada 24 Juli 2019, dirinya menyebut sudah mengutarakan perlu bantuan pemerintah pusat guna menertibkan para pencemar dan perusak lingkungan kawasan Danau Toba.
"Saya sudah ngomong langsung ke presiden soal Danau Toba ini. Surat juga sudah pernah dikirimkan ke pusat (tentang kondisi Danau Toba). Jadi sudah ada langkah-langkah dan upaya pemprov ini untuk destinasi pariwisata Danau Toba. Dan beritanya kan sudah viral ke mana-mana saya ngomong pas di istana, masak kamu gak tau saya sudah lakukan langkah apa untuk Danau Toba," ungkapnya.
Gubsu menyambut baik aspirasi dan dukungan GMKI Medan ihwal Danau Toba ini. Ia mengajak semua elemen masyarakat harus bersama-sama memajukan pariwisata di Sumut, termasuk kawasan Danau Toba. Apalagi pada tahun ini, sambung Edy, Danau Toba masuk lima besar program pengembangan destinasi wisata super prioritas di Indonesia.
"Kalian tahu bahwa pariwisata itu membutuhkan cost (biaya)? Kenapa lapangan tebang Silangit perlu dibangun? Itu bagian dari pengembangan pariwisata kita di Sumut ini. Dan tahun ini Pak Jokowi mengucurkan Rp 2,4 triliun untuk infrastrukur Danau Toba. Jangan sampai investor gak mau datang karena kalian demo-demo," katanya.