Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina bukannya mereda tapi malah semakin berkobar saat ini. AS kembali melayangkan serangan dengan menyebut Cina sebagai negara yang memanipulasi uangnya. Pernyataan tersebut kembali menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan global. Dan parahnya, pasar keuangan domestik mengalami tekanan hebat pada perdagangan hari ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejauh ini mengalami pelemahan yang sangat tajam. IHSG terkoreksi 1,63% di level 6.071,86. Bahkan di pembukaan pagi ini IHSG sempat terkoreksi 2% lebih di level 6.062,90 dibandingkan penutupan kemarin di level 6.175.
"Kinerja IHSG sendiri banyak dipengaruhi sentimen eksternal yang membuat IHSG kemungkinan besar tidak bisa keluar dari tekanan hingga penutupan perdagangan sore nanti," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Selasa (6/8/2019).
Selain IHSG, mata uang rupiah juga mengalami pelemahan dikisaran level 14.327,5/dolar AS dari sebelumnya 14.274/dolar AS. Kinerja mata uang rupiah yang mengalami pelemahan tersebut lagi-lagi menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan domestik secara keseluruhan. Hal ini sangat mengkhawatirkan pelaku ekonomi.
"Karena kita seperti terseret dalam perang dagang global yang terus memburuk. Itu membuat perdagangan IHSG dan rupiah masih akan terpuruk hingga penutupan nanti," kata Gunawan.