Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Silangit. Dampak mahalnya tiket pesawat berimbas kepada penurunan pergerakan pesawat maupun penumpang di Bandara Internasional Silangit Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Secara kumulatif pada periode Januari hingga Agustus 2019 pergerakan penumpang minus 6,90%, sedangkan pergerakan pesawat minus 22,44% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Berdampak cukup signifikan terhadap penurunan pergerakan pesawat maupun penumpang, dari segi proyeksi pendapatan juga berpengaruh kepada pendapatan, " kata Executive General Manager Bandara Internasional Silangit, Muh Iwan Sutisna, Selasa sore, (6/8/2019).
Dijelaskannya sejumlah maskapai terpaksa mengurangi frekuensi penerbangan guna menekan kerugian dari yang tadinya empat kali seminggu menjadi hanya dua kali seminggu. Hal ini kata Iwan secara langsung juga mengakibatkan menurunnya pergerakan penumpang menjadi hanya sekitar 700.000 dari rata-rata normal 1,7 juta penumpang per tahun.
Tidak hanya itu pendapatan dari Passanger Service Charga atau lebih dikenal dengan Airport Tax otomatis juga menurun, belum lagi efek berantai dari tingginya harga tiket pesawat juga berdampak pada keberlanjutan usaha sejumlah outlet (tenant) yang beroperasi di sekitar bandara.
Dari sisi fasilitas penunjang saat ini Bandara Silangit masih membutuhkan banyak pembenahan sarana dan prasarana untuk kenyamanan penumpang seperti anjungan pengantar, shelter intermoda, dan VIP room dan perluasan bandara. Menanggapi itu, Iwan Sutisna mengatakan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin meski dihadapkan dengan keterbatasan.
Jelasnya, untuk saat ini Bandara Silangit belum mampu berbuat banyak dan masih disubsidi oleh kantor pusat Angkasa Pura II. "Belum mampu berdiri sendiri secara komersial, masih harus disubsidi pusat. Tetapi kami tetap yakin, ke depan, Bandara Silangit akan semakin maju dan mampu menjadi sekelas dengan bandara internasional lainnya di Indonesia," tukasnya.