Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan rapat terbatas (ratas) bersama beberapa menteri kabinet kerja. Kali ini, dirinya membahas mengenai evaluasi pelaksanaan program mandatori biodiesel 20% (B20).
Dalam pembukaan ratas, Jokowi bilang bahwa pada Januari 2020 pelaksanaan program biodiesel sudah mencapai 30% dan akhir tahun depan meningkat lagi menjadi B50.
"Saya juga ingin agar B20 ini nanti pada Januari 2020 itu sudah pindah ke B30, dan selanjutnya di akhir 2020 sudah meloncat lagi ke B50," kata Jokowi di kantor Presiden, Jakarta, Senin (12/8/2019).
Pada ratas ketiga mengenai evaluasi pelaksanaan program biodiesel, kepala negara bilang bahwa pemerintah melalui program ini memiliki niat untuk mengurangi ketergantungan energi fosil.
"Yang paling penting kita ingin mengurangi impor minyak kita," jelasnya.
Berdasarkan data yang dimilikinya, Jokowi bilang hitung-hitungan implementasi B20 secara konsisten dalam satu tahun mampu menghemat impor minyak sebesar US$ 5,5 miliar.
Mantan Wali Kota Solo ini juga bilang, peranan B20 memiliki peranan penting dalam menciptakan permintaan pada dalam negeri.
"Penerapan B20 akan menciptakan permintaan domestik akan CPO yang sangat besar dan kita harapkan akan menimbulkan multiplier efek terhadap 17 petani, pekebun dan pekerja yang ada di kelapa sawit," ungkap dia.(dtf)