Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Polri menyebut wilayah pantai Sumatera jadi titik rawan penyeludupan narkoba dari luar negeri. Biasanya narkoba diselundupkan ke wilayah jalur itu dari Johor, Malaysia.
"Mapping tahun 2018, sekarang tahun 2019, yang sangat rawan adalah di pantai pesisir Pulau Sumatera. Dari mulai Banda Aceh, Medan, kemudian Pekanbaru. Pekanbaru daerah transit masuk melalui Bengkalis dari Johor, kemudian turun ke Batam," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Eko Daniyanto, dalam seminar 'Ancaman Bahaya Narkoba dan Kebijakan Hukum' di Grand Kemang, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2019).
Kegiatan itu juga dihadiri Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo. Dedi menyebut Polri terus berkoordinasi dengan aparat di Malaysia dan Vietnam untuk mencegah masuknya narkoba ke Indonesia.
"Indonesia, Malaysia, Vietnam, segitiga itu harus dikoordinasikan dengan baik sehingga peredaran narkoba ke Indonesia bisa dicegah dari awal," kata Dedi.
Selain penyelundupan lewat jalur laut, peredaran narkoba jaringan internasional mulai mengandalkan dunia maya. Meski begitu, Dedi menyebut angka kasus penyeludupan narkoba terus menurun.
"Bagaimanapun ancaman narkoba tetap masih ada. Walaupun kami melakukan tindakan secara masif, tetap masih ada meskipun dari tahun ke tahun mengalami penurunan secara signifikan," ucapnya.
"Tentunya berkoordinasi dengan siber karena order-order juga sekarang ini sudah menggunakan dunia maya," imbuhnya.(dtc)