Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Malang - Sebuah Yoni ditemukan pekerja bangunan di Jalan Joyo Utomo Gang IX, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Cagar budaya itu, diduga kuat peninggalan masa Kerajaan Kanjuruhan yang berdiri di abad 8 Masehi. Temuan itu langsung diteliti oleh tim cagar budaya.
Hasil identifikasi, Yoni dalam kondisi rusak pada bagian cerat aliran air. Benda purbakala terbuat dari batu adesit itu memiliki lebar 63 centimeter dengan panjang 66 centimeter.
Menurut Wiwik Indriastutik (57), warga setempat, Yoni sebenarnya sudah diketahui sejak lama. Namun, kondisinya dibiarkan begitu saja di sebuah lahan kosong. Nah, beberapa hari ini, lahan yang sudah terjual itu, mulai akan dibangun rumah sebagai tempat kos.
Pekerja bangunan yang tengah menggarap kembali menemukan Yoni tersebut. Butuh enam orang untuk mengevakuasinya dari titik lokasi ditemukan awal.
"Sudah lama sebenarnya Yoni berada disitu. Lahan sendiri milik Bu Debby warga Gresik. Sekarang sudah dibeli orang, dan mau dibangun kos-kosan. Kemudian tadi ditemukan tergeletak oleh pekerja bangunan," terang Wiwik.
Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang Agung Bhuwana menyatakan, jika Yoni memang sejak lama keberadaannya diketahui. Tetapi dulu, kondisinya tertutup oleh semen.
Dikatakan, hasil penelitian awal mengungkap, jika Yoni tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Kanjuruhan, yang berdiri di tahun 900 Masehi. Kelurahan Dinoyo dan sekitarnya memang diyakini kuat, sebagai bagian dari wilayah kerajaan.
"Karena temuan cagar budaya lainz banyak ditemukan di kawasan itu. Yang hari ini ditemukan adalah Yoni dan lumpang dari masa Kerajaan Kanjuruhan. Sebelumnya, banyak cagar budaya lain yang ditemukan," terang Agung terpisah.
Pihaknya berencana membangun komplek yang berisikan temuan cagar budaya di kawasan Dinoyo. Termasuk Yoni dan lumpang yang baru saja ditemukan.
"Harapannya di wilayah tersebut, yang sarat temuan benda arkeologi. Ada tempat khusus untuk kumpulkan benda-benda yang berhasil ditemukan. Sekaligus menjadi kawasan pelestarian dan edukasi sejarah," ungkapnya. dtc