Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian tidak mempermasalahkan keputusan soal Paskibraka Putri 2019 tetap menggunakan rok. Menurutnya, yang paling penting adalah upacara dan pengibaran bendera merah putih dapat terlaksana dengan baik.
"Tidak ada masalah kan. Yang penting tujuan utama (upacara) tetap terlaksana dengan baik," ucap Hetifah, Kamis (15/8/2019) malam.
Hetifah menilai pemerintah berupaya mendengarkan masukan dari berbagai pihak terkait penggunaan rok atau celana panjang untuk paskibraka putri. Menurutnya penggunaan rok selama ini tidak mengganggu fungsi paskibraka.
"Pemerintah berupaya mendengar masukan stakeholder sehingga terbuka pilihan dan tidak ada unsur paksaan. Harus rok atau harus celana panjang. Karena penggunaan rok pun selama ini tidak mengganggu fungsi paskibra," ucapnya.
Selain itu, Hetifah mengaku telah mengunjungi paskibraka saat karantina. Menurutnya anggota paskibraka itu tampak kompak dan semangat.
"Minggu lalu saya ikut memantau langsung. Saya pelajari apa saja kurikulum yang diberikan saat karantina. Bagaimana menu makannya, akomodasinya dan apakah istirahat cukup. Mereka semua nampak kompak, happy dan semangat. Itu yang tak kalah penting. Supaya tugas di momen sakral nanti bisa dijalankan baik," kata dia.
"Sebagian berjilbab sebagian tidak. Tidak ada masalah tetap kompak. Pakaian hanya penampilan luar. Cermin Bhinneka Tunggal Ika. Mereka justru tidak terlalu mempermasalahkan hal itu (pakai rok atau celana panjang)," sebutnya.
Sesmenpora Gatot Dewa S Broto mengatakan mulanya anggota Paskibraka putri sempat diwacanakan memakai celana panjang. Dalam perkembangannya, wacana itu dibatalkan dan sudah disetujui Menpora Imam Nahrawi.
"Dalam perkembangannya, kami menampung aspirasi dari berbagai pihak itu kemudian di-cancel, dibatalkan oleh Pak Menpora," ujar Gatot di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (15/8).dtc