Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Realisasi kredit kendaraan bermotor (KKB) BRI masih bisa tumbuh dobel digit hingga akhir kuartal II-2019. Direktur Konsumer BRI, Handayani, mengatakan, pertumbuhan penyaluran pinjaman KKB tumbuh 35% secara year on year (yoy) meski industri otomotif di kuartal lalu mengalami perlambatan.
Caranya, lanjut Handayani, dengan memprioritaskan penyaluran kepada debitur yang baru memiliki kendaraan pertama. "Kami juga sasar kredit untuk mobil yang cc (kapasitas mesinnya) menengah antara 1000-2.500. Jadi pangsanya masih positif," ucapnya saat ditemui di Atrium Plaza Senayan, belum lama ini.
Di samping itu, BRI juga masih menyasar debitur yang berada di luar pulau Jawa seiring dengan makin banyaknya pembangunan infrastruktur jalan di berbagai daerah.
Capaian tersebut juga mendorong kredit konsumsi BRI secara keseluruhan masih bisa tumbuh positif dan diperkirakan masih akan meningkat hingga akhir tahun mendatang.
"Strateginya kerja sama dengan dealer partner, kendaraan yang cc-nya bukan eksklusif, dan kita banyak tumbuh di luar Jawa, jadi ceruk pasarnya bagus," tuturnya.
Selain penyaluran KKB, realisasi kredit konsumsi di Bank BRI pada kuartal II ditopang oleh kredit pemilikan rumah (KPR) serta kredit tanpa agunan BRI Triguna.
Sama seperti KKB, penyaluran kredit KPR BRI pada kuartal dua juga masih bisa tumbuh dobel digit. Adapun KTA BRI, diprioritaskan penyalurannya untuk nasabah payroll atau yang menyalurkan gaji dan tunjangannya tiap bulan.
"KPR kita masih tumbuh 23% yoy, karena kita menyasar hunian kelas menengah dan diperuntukkan untuk KPR yang first home owner.Yang baru memiliki rumah," imbuhnya.
Tahun ini, BRI juga menjadi satu-satunya bank yang mengalokasikan dana khusus untuk kredit kepemilikan kendaraan bermotor listrik. Handayani bilang, perseroannya telah mengalokasikan sekitar Rp 100 miliar untuk KKB berbahan bakar listrik dan sudah dimulai sejak April 2019.
"Tapi kalau permintaan tambah banyak kita tambahkan," jelasnya. Untuk itu, BRI memilih partner penyalur mobil listrik yang sudah memiliki pengalaman panjang dalam investasi kendaraan bermotor di Indonesia dan sudah teruji kualitasnya.
Adapun beberapa Agen Pemegang Merek (APM) yang digandeng oleh BRI yaitu BMW, Mercedes, Toyota, dan Mitsubishi.
"(Mobil listrik) Ini kan sesuatu yang baru yang harus diperkenalkan ke masyarakat tentu harapannya kita pilih brand yang punya kemampuan untuk service after sales nya baik. Itu dalam bentuk kredit kendaraan bermotor," pungkasnya.(dtf)