Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Mega proyek bendungan Lau Simeme di Desa Kuala Dekah, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, kini memasuki tahap pembuatan terowongan pengelak. Secara keseluruhan progres pembangunan proyek itu baru mencapai 15%.
"Proyek bendung Lau Simeme jalan terus, saat ini kita lagi pembuatan terowongan pengelak," kata Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra II, Roy Panagom Pardede, menjawab medanbisnisdaily.com di sela groundbreaking normalisasi Sungai Badera Medan, Selasa (20/8/2019) sore.
Adapun panjang terowongan pengelak itu, sebut Roy Pardede, mencapai 700 meter, yang akan terdiri dari 3 saluran pengelak menggunakan sistem pressure flow dengan terowongan tapal kuda.
Roy Pardede menyebutkan, pihaknya sudah melakukan pekerjaan penataan dan pembuatan tebing kiri dan tebing kanan bendung. Kemudian setelah nantinya selesai pembuatan terowongan pengelak, barulah masuk ke pembangunan bendungan.
Pengerjaan Bendungan Lau Simeme terus dikebut. Namun pihaknya masih terkendala di pembebasan lahan. Di sana masih ada beberapa luasan lahan yang sama sekali belum bebas.
"Kita tahu sendiri di sana masih ada lahan yang belum bebas, ini bisa jadi kendala tapi mudah-mudahan segera ada solusinya," sebur Pardede.
Sebagaimana diketahui, proyek Bendungan Lau Simeme mulai dikerjakan tahun 2018. Bendungan memiliki kapasitas tampung 22 juta meter kubik. Bendungan itu untuk mengendalikan derasnya aliran air di hulu Sungai Percut dan Sungai Deli agar bisa mengendalikan banjir Kota Medan dan Deli Serdang.
Selain itu, bendungan ini juga bermanfaat untuk suplai air baku kepada PDAM Tirtanadi dengan kapasitas 3.000 liter per detik, sumber irigasi Bandar Sidoras seluas 3.082 ha dan daerah irigasi 185 ha.
Bendungan itu juga bisa menghasilkan PLTA Minihidro 2,8 MW. Bendungan juga untuk pengembangan pariwisata Deli Serdang dan perikanan darat bagi masyarakat di hilir waduk.