Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah diturunkan hingga 50 basis poin (bps) menjadi 5,5%. Penurunan bunga ini diharapkan bisa mendorong penurunan suku bunga kredit dan berdampak pada permintaan kredit.
Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengungkapkan penurunan bunga acuan tak bisa dengan cepat berdampak ke suku bunga kredit.
"Secara teori proses turunnya suku bunga acuan akan direspons bank dengan turunnya suku bunga jangka pendek di pasar uang antar bank, kemudian suku bunga deposito, baru kemudian ke bunga kredit," kata Piter saat dihubungi, Jumat (23/8/2019).
Dia mengungkapkan, data empiris menunjukkan turunnya suku bunga acuan di Indonesia tidak banyak diikuti oleh penurunan suku bunga kredit. Penurunan suku bunga kredit bersifat kaku ke bawah.
"Pada periode 2016-2017, saat BI menurunkan bunga acuan hingga level 4,25% membuktikan hal tersebut," imbuh dia.
Piter mengatakan, agar penurunan suku bunga acuan benar-benar berdampak mendorong pertumbuhan kredit, kebijakan BI ini hendaknya secara konsisten diikuti dengan operasi moneter yang lebih ekspansif dan likuiditas benar-benar dilonggarkan.
Berdasarkan data uang beredar BI pada Juni 2019 suku bunga kredit tercatat 10,73% turun 3 bps dibandingkan pada bulan sebelumnya.
Demikian juga, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan 6,76% dari sebelumnya 6,82%. Kemudian tenor 6 bulan 7,26% dari sebelumnya 7,31%.
Suku bunga simpanan berjangka tenor 3 bulan tercatat relatif stabil sebesar 6,79%. Sementara suku bunga simpanan berjangka waktu 12 bulan naik menjadi 7,05% dan 24 bulan meningkat menjadi 7,34%.(dtf)