Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tiga orang siswi SMAN 2 Palangkaraya melakukan riset Insect Filenmenly terhadap daun dan batang tanaman Ujung Atapyang diklaim dapat menjadi obat pembasmi nyamuk. Lantas, seperti apa tanaman Ujung Atap ini?
Ternyata tanaman ini memiliki sebutan yang berbeda-beda di setiap daerah. Orang-orang melayu menyebutnya dengan sebutan Ujung Atap. Orang Jawa menyebutnya dengan Jung Rahab. Sedangkan di Aceh, tanaman ini dikenal dengan sebutan Aron.
Menurut Angelita, salah satu siswi peneliti Insect Filenmenly, tanaman ini banyak tumbuh di tempat ia tinggal yaitu Palangkaraya. Ujung Atap tumbuh meliar dan dapat ditemui di daerah hutan.
"Di Palangkaraya memang banyak tanaman ini. Hidupnya di hutan sama seperti Bajakah. Jadi nyarinya memang harus ke daerah hutan," kata Angelita, Jumat (23/8/2019).
Tanaman Ujung Atap dengan nama latin Baeckea Frutescens L, sering digunakan oleh masyarakat sekitar tidak hanya untuk obat nyamuk, tapi juga untuk mengurangi sakit perut ketika menstruasi dan pada saat melahirkan. Tanaman ini juga seringkali dibuat jamu untuk menghilangkan pegal-pegal.
"Ide awal buat riset ini dari cerita orang-orang sekitar Palangkaraya yang katanya tanaman ujung atap ini bisa untuk mengusir nyamuk. Masyarakat juga biasa gunakan air rebusan batang dan daun Ujung Atap untuk obat sakit perut," ujar Angelita.
Tumbuhan Ujung Atap dapat tumbuh dengan tinggi 6 meter. Daunnya harum, tumbuh bergerombol di setiap ruas, dan bentuknya meruncing. Di Kalimantan sendiri, Ujung Atap dapat ditemui di Serawak, Sabah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. (dth)