Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rentan terhadap gejolak perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan Cina. IHSG ditutup turun 41 poin atau turun 0,65% di level 6.214. Meskipun berdampak namun pergerakan IHSG, masih lebih aman dibandingkan dengan indeks saham bursa global yang tertekan cukup dalam dimana indeks Dow Jones turun 2,37%, Indeks Nasdaq turun 2,99%, indeks Kospi turun 1,5%, Korea turun 1,64%, Shanghai 1,16% dan STI turun 1,44%.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih bertahan di kisaran level 14.212/dolar AS. "Pergerakan rupiah hari ini masih tertopang oleh respon kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam mengendalikan kestabilan nilai tukar rupiah," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Senin (26/8/2018).
Sementara itu, nilai tukar dolar AS masih menguat terhadap mata uang negara lainnya seperti yen, yuan, won, peso maupun dolar Singapura.
Sementara itu, hari ini, secara sah Presiden Joko Widodo mengumumkan lokasi ibu kota RI yang baru yakni di Kalimantan Timur (Kaltim). Adanya pengumuman lokasi ibu kota RI di Kaltim ini sebelumnya sudah menjadi perbincangan pekan lalu namun hal tersebut belum secara gamblang diumumkan oleh Presiden.
Sejauh ini, pemberitaan pemindahan ibu kota RI ke Kaltim belum berdampak bagi pergerakan saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Investor saham di BEI masih merespon negatif terkait kinerja defisit anggaran per 31 Juli 2019 yang hanya sebesar Rp 183,7 triliun atau sebesar 1,14% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Saat ini investor menilai besar pasak dari pada tiang dimana kebutuhan belanja semakin besar yang pada dasarnya memiliki implikasi positif yakni menjadikan bekanja negara menjadi bumper perlambatan ekonomi nasional.
Di sisi lain kabar buruk justru dari realisasi pajak yang jauh dari ekspektasi yakni mencapai Rp 810,7 triliun atau hanya 45,4% dari target penerimaan pajak sejauh ini.