Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Forum Daerah (Forda) Usaha Kecil Menengah (UKM) semakin melebarkan sayap dengan melakukan penguatan organisasi. Hal ini seiring dengan terbentuknya Forda UKM Siantar-Simalungun, Kamis (29/8/2019).
Ketua Forda UKM Sumut, Sri Wahyuni Nukman, dalam siaran persnya yang diterima Jumat (30/8/2019), mengatakan, hingga saat ini tidak sedikit pelaku UKM yang tidak nyaman dalam mengelola dan menjalankan usahanya. Sebab ada saja oknum yang acap kali mencari celah dan kesalahan pelaku usaha.
Selama ini, sambungnya, Forda UKM sangat intens memberikan advokasi bagi pelaku usaha terutama anggota Forda UKM. Selain itu juga fokus lainnya, membangun jaringan bisnis dalam hal memasarkan produk, serta penguatan lembaga. Sebab hingga saat ini di Sumut baru ada sekira 9 Forda UKM.
Wakil Ketua Bidang Organisasi, Nurhalim Tanjung, menambahkan, kehadiran Forda ini awalnya bermula dari kesadaran untuk menyatukan UKM yang sering menjadi korban pungutan liar (pungli). Apalagi di saat terjadi krisis moneter banyak pengusaha besar yang tumbang. Sedangkan UKM, pengaruh krisis ekonomi tidak sebesar yang dialami perusahaan-perusahaan besar.
Pelaku UKM, sebutnya, 95% menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia saat itu. Namun sambungnya, pelaku UKM ini sering kali diganggu dengan mencari-cari kesalahan soal beragam perizinan yang ujung-ujungnya pungli.
"UKM itu kuat kalau disatukan, tapi lemah kalau terpisah. Hari ini masih banyak pengusaha UKM yang belum bersatu," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut salah satu pelaku usaha kue kering mengaku, beberapa waktu lalu tempat usahanya sempat datangi oknum polisi sebanyak enam orang. Mereka datang mempertanyakan sejumlah izin.
Hal seperti ini sebut pelaku usaha yang memiliki 10 orang tenaga kerja ini membuatnya tidak nyaman. "Sempat pucat juga, anggota pun sampai takut bekerja," ujarnya.
Menyikapi keresahan ini, Ketua Forda UKM Sumut mengatakan untuk kasus seperti tersebut memang selalu terjadi dan kita tetap berikan pendampingan. Namun pelaku UKM harus siap untuk melengkapi dokumen usahanya. Sehingga tidak ada celah bagi oknum nakal untuk mengambil keuntungan.
"Kalau salah kita tidak bisa bantu. Tapi kita akan edukasi bagaimana menjalankan usaha yang benar. Bagaimana mengurus izin, dan menghadapi oknum-oknum seperti ini," pungkasnya.
Pembentukan Forda UKM ini dihadiri belasan pelaku usaha asal Siantar dan Simalungun dengan beragam produk, seperti plastik kemasan, kerupuk, roti, pupuk dan alat pertanian.
Kepengurusan Forda UKM Siantar-Simalungun ini di bawah pimpinan Hinda Umas sebagai ketua, Erwin sebagai wakil ketua, Rika Sutianingsih sebagai sekretaris serta Candra Dewi Gunawan sabagai bendahara.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Presidium Forda UKM, Lie Ho Pheng, Ketua Forda UKM Sumut, Sri Wahyuni Nukman, Sekretaris, Chairil Huda, Wakil Ketua Bidang Organisasi, Nurhalim Tanjung, Wakil Ketua Bidang Advokasi, Bobby Lesmana dan Ketua Forda UKM Tebing, Burhan Manday. (ledi munthe)