Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ternyata bukan hanya penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak bumi bangunan (PBB) yang rendah. Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Medan juga mencatat penerimaan pajak hotel dan pajak hiburan masih minim.
"Kalau pajak restoran bagus realisasinya sekitar 70%. Tapi pajak hotel dan pajak hiburan baru sekitar 55% dari target sampai hari ini," ujar Kepala BP2RD Medan, Suherman ketika dikonfirmasi, Sabtu, (31/8/2019).
Namun, Suherman tidak merinci berapa sebenarnya target penerimaan PAD dengan dalih tidak ingat. "Untuk tingkat hunian hotel memang sepi. Kami sudah koordinasi dengan PHRI, ada penurunan hunian atau kunjungan dari wisatawan mancanegara maupun lokal," jelasnya.
Sedangkan untuk pajak hiburan, diakui Suherman belum bisa terkutip. Sebab, banyak kegiatan tidak terduga sehingga tak tertagih."Untuk pajak hiburan memang terlalu tinggi targetnya sekitar Rp 200 miliar," dalihnya.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan Dinas Pariwisata Medan. Meski tidak bisa menghitung jumlah wisatawan lokal maupun asing yang datang, Dinas Pariwisata Medan menyebut 80% penumpang dari Kualanamu Internasional Airport (KNIA) mengunjungi Kota Medan.
Kepala Dinas Pariwisata Medan, Agus Suriyono mengatakan, berdasarkan informasi yang mereka terima dari Bank Indonesia, 80 % penumpang yang mendarat di KNIA mengunjungi Kota Medan.
"Bank Indonesia saat Musrembang (Musyawara Rencana Pembangunan) 2019 menyampaikan itu, kemarin bahwa mereka sudah membuat penelitian 80 % wisatawan yang datang ke KNIA singgah ke Medan," jelasnya.
Dijelaskannya, wisatawan yang datang ke Medan bukan hanya dari dalam negeri. Tapi, juga luar negeri. Di mana, wisatawan asal negeri tetangga Malaysia yang mendominasi.
"Semakin banyak industri pariwisata dan pusat kuliner yang tumbuh menujukkan bahwa jumlah wisatawan yang datang juga banyak. Kita belum bicara persen, kita bisa lihat dengan tumbuhnya pusat pariwisata, pusat kuliner," ungkapnya.