Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Hong Kong. Demonstran pro-demokrasi di jalanan Hong Kong bergerak ke kantor Konsulat Amerika Serikat (AS) dalam upaya menggalang tekanan internasional untuk Cina. Namun aksi damai ini diwarnai bentrokan antara demonstran garis keras dengan polisi setempat.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (9/9/2019), unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong telah memasuki pekan ke-14 sejak pertengahan Juni lalu. Rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang menjadi pemicu unjuk rasa ini telah dicabut pekan lalu, namun aksi massa tetap tetap digelar.
Dalam aksi terbaru pada Minggu (8/9/2019) waktu setempat, ribuan demonstran berkumpul di luar kantor Konsulat AS di Hong Kong. Banyak dari mereka yang melambaikan bendera nasional AS dan bahkan beberapa menyanyikan lagu nasional AS, Star Spangled Banner.
Sejumlah demonstran membawa poster-poster yang bertuliskan seruan kepada Presiden AS, Donald Trump, untuk 'membebaskan' Hong Kong. "Berjuang untuk kebebasan, berdiri dengan Hong Kong," teriak para demonstran sebelum menyerahkan petisi ke Konsulat AS di Hong Kong.
"Lawan Beijing, bebaskan Hong Kong," teriak demonstran lagi.
Dalam teriakan dan seruan mereka, para demonstran Hong Kong menyerukan agar pemerintah AS menekan Cina untuk memenuhi tuntutan para demonstran. Mereka juga meminta Kongres AS untuk meloloskan RUU yang baru-baru ini diajukan untuk mendukung demonstran Hong Kong.
"Lebih dari 1.000 demonstran telah ditangkap. Kami tidak bisa melakukan apapun selain turun ke jalanan. Saya merasa putus harapan," ucap salah satu demonstran bernama Jenny Chan (30) kepada AFP.
"Saya pikir selain negara-negara asing, tidak ada yang bisa benar-benar membantu kami," imbuhnya.
Dalam pola yang selalu terjadi saat unjuk rasa di Hong, aksi massa pada siang hari yang berjalan damai selalu diwarnai dengan bentrokan pada malam hari oleh demonstran anarkis. Polisi antihuru-hara mengejar sekelompok demonstran garis keras yang nekat memblokir jalanan, melakukan vandalisme di stasiun-stasiun kereta bawah tanah dan memasang barikade yang sengaja dibakar.
Di area perbelanjaan Causeway Bay, para polisi tampak melepaskan tembakan gas air mata ke arah demonstran di luar salah satu stasiun kereta bawah tanah.
Paramedis mengevakuasi seorang pria dengan tandu dari luar stasiun. Pria itu dilaporkan pingsan usai menghirup gas air mata.
Sejumlah demonstran dilaporkan ditahan di dalam stasiun kereta bawah tanah tersebut.(dtc)