Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Kabut asap kepung wilayah Sumatra mulai dari Provinsi Riau, Jambi, Kota Palembang, dan Kota Padang. Kondisi tersebut menyebabkan jarak pandang berkurang yakni hanya mencapai 300 meter, serta menurunkan produktivitas masyarakat.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, bisnis hotel pun terimbas dalam dua minggu belakangan ini. Menurutnya, okupansi hotel jadi menurun drastis.
"Kalau hotel itu memang terpengaruh dari tamu yang datang. Karena mereka kan tahu nih ada kebakaran hutan, tamu juga turun, okupansi turun. Nah ini yang mengganggu kita jugalah. Siklus ini terjadi dua minggu terakhir," kata Hariyadi ketika dihubungi detikcom, Jumat (13/9/2019).
Namun, Hariyadi belum bisa menyebutkan angka penurunan okupansi dari hotel-hotel di kawasan yang terdampak kepulan asap tersebut.
"Saya belum bisa menghitung. Karena itu dari bisnis opportunity," tutur Hariyadi yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Hariyadi menuturkan, meski kepulan asap cukup tebal namun pengusaha tak menghentikan operasionalnya. Hanya saja, kondisi ini menyebabkan produktivitas karyawan menurun cukup signifikan.
"Operasional masih ada yang berjalan tapi produktivitas menurun," ujar dia.
Ia menyebutkan, kepulan asap ini membuat kegiatan bertransportasi menurun. Bahkan, ia mengatakan ada beberapa penerbangan pesawat yang dijadwalkan ulang, yang berdampak pada pengusaha.
"Terganggu itu dari penerbangan. Penerbangan itu juga banyak yang di re-schedule. Malah ada yang nggak jadi terbang. Itu satu, dari kelancaran transportasi juga repot," pungkas dia. dtc