Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Pati - Supani (62) atau yang akrab disapa Mbah Pani, warga Desa Bendar RT 3 RW 1, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menjalani ritual tapa pendhem atau bertapa dalam keadaan dikubur hidup-hidup. Kesehariannya, Mbah Pani bekerja sebagai ojek roda tiga dan pegiat seni ketoprak.
Tetangga sekaligus Sekretaris Desa Bendar, Sutoyo, mengatakan setiap hari Mbah Pani beraktivitas menggunakan kendaraan roda tiga di wilayah Juwana. Setiap hari ia mengangkut penumpang orang ataupun barang.
"Ya kerjanya itu naik Kaisar (merek kendaraan roda tiga), keliling cari penumpang atau juga kalau dapatnya barang ya angkut barang," kata Sutoyo saat ditemui detikcom, Selasa (17/9/19).
Selain beraktivitas ngojek roda tiga, Mbah Pani dikenal sebagai pegiat seni ketoprak. Bersama kelompok ketopraknya, ia bertahun-tahun manggung di sejumlah tempat ketika mendapat pesanan pertunjukan ketoprak di wilayah Pati dan sekitarnya.
"Main ketoprak. Beliau orang seni, ya main ketoprak itu sama kelompoknya, bareng-bareng begitu. Sudah lama. Tanggapannya itu bukan punyanya, tapi ikut orang begitu, kelompoknya," jelasnya.
Mbah Pani dikabarkan melaksanakan ritual tapa pendhem mulai Senin (16/9/2019) malam. Prosesi ritual pun disaksikan banyak pihak, mulai warga setempat, pemerintah desa, bahkan jajaran polsek dan koramil setempat.
Mbah Pani melaksanakan ritual semacam itu sudah sembilan kali. Ritual saat ini adalah yang ke-10 kalinya, dan disebut sebagai ritual penutup. Setelah itu, berdasarkan pengakuan kepada Kades, Mbah Pani tidak akan menjalani ritual semacam itu lagi.
"Mbah Pani ini sudah biasa, sudah sembilan kali. Nah ini yang ke-10. Katanya ini yang terakhir, ritual penutup begitu. Memang biasanya hanya 3 hari 3 malam, ini nanti yang terakhir rencanannya sampai 5 hari 5 malam," terang Kepala Desa Bendar, Sutopo. dtc