Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Wakil Pimpinan Sementara DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori, meminta kepada Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk, untuk mencabut izin operasional Nauli Game, di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sibolga Kota.
Pasalnya, dugaan praktik perjudian kembali terjadi di dalam gedung yang berlokasi di kawasan Sibolga Square tersebut. Pihaknya menerima laporan dari warga yang menyaksikan langsung, ada puluhan juta rupiah perputaran uang di situ pada malam hari ini.
“Maka, itu adalah suatu kebohongan publik berlindung dalam permainan anak-anak. Apapun ceritanya, itu harus segera ditutup, cabut izinnya. Pak Kapolres Sibolga kita minta segera menutup perjudian ini,” tegas Jamil Zeb Tumori kepada wartawan di Sibolga, Rabu malam (18/9/2019).
Ketua Partai Golkar Kota Sibolga itu mengungkapkan, dugaan praktik perjudian di Nauli Game telah mempermalukan Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk. Karena, aktivitas Nauli Game sudah pernah disetop wali kota, pada awal Maret 2019 yang lalu.
“Penutupan dilakukan karena pemilik usaha Nauli Game diduga telah melanggar izin usaha yang diberikan. Semestinya untuk wahana permainan anak-anak, tetapi ternyata ada praktik perjudian di dalamnya,” terang Jamil.
Senada dengan Jamil, tokoh masyarakat setempat, Jhon Tanjung juga mendesak Pemko Sibolga dan pihak kepolisian segera menutup Nauli Game.
Wakil Ketua Partai Gerindra Kota Sibolga itu mengaku, sudah melihat langsung praktik perjudian di Nauli Game. Menurut dia, transaksi uang dalam praktik perjudian itu sangat luar biasa.
“Saya perhatikan, dalam satu jam saja, ada puluhan juta rupiah perputaran uang dalam satu jenis permainan yang berisi 8 orang pemain,” ujar Jhon Tanjung.
Dia mengungkapkan, sudah banyak orang yang menjadi korban keganasan mesin judi di Nauli Game tersebut.
“Bahkan, ada pemain yang terpaksa menjual kendaraan hingga kebun miliknya, karena kalah main judi di tempat itu. Saya menilai, permainan judi ini sudah sangat merusak mental masyarakat,” katanya.
Jhon Tanjung kemudian mengajak para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk bersama-sama memberantas praktik perjudian di daerah berjuluk “Negeri Berbilang Kaum” tersebut.
Diketahui, aktivitas Nauli Game bermodus wahana permainan anak-anak tersebut pernah disetop dan ditutup Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk, ketika melakukan penggerebekan di lokasi, Jumat (8/3/2019) lalu.
Namun, tak lama kemudian, Nauli Game kembali beroperasi. Terlihat, pada bagian depan gedung itu dipasangi stiker yang bertuliskan “DILARANG KERAS BERJUDI”.