Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga emas terus meroket dan kini sudah bertengger di level Rp 688.000/gram. Jika dibandingkan sejak awal tahun, harga emas sudah naik lebih dari Rp 100.000 dari kisaran Rp 570.000/gram. Bahkan empat hari lalu, harga emas sempat mencapai Rp 700.000/gram. Harga yang mahal ini pun berdampak terhadap penjualan emas di Medan.
"Penjualan emas memang sepi sejak usai Lebaran. Tapi semakin sepi karena harganya terlalu mahal. Jadi untuk masyarakat yang biasa membeli emas perhiasan sekaligus untuk investasi, sepertinya menahan diri. Karena harganya sudah naik Rp 100.000/gram sejak awal tahun," kata Pemilik Toko Emas Suranta di Pasar Pringgan Medan, Edi Suranta, Jumat (27/9/2019).
Melihat tren kenaikan harga emas, kata Edi, harganya masih akan terus naik ke depannya. Begitupun, untuk persentasenya tidak bisa diprediksi karena harga emas mengikuti harga emas dunia.
Ketika ditanya terkait masyarakat yang menjual emasnya karena harga tinggi, menurut Edi, hingga saat ini belum terlihat kenaikan. Kemungkinan karena masyarakat lebih menahan harga naik lagi. Sebab, emas memang banyak dijadikan investasi dan biasanya untuk jangka panjang.
"Makanya saat harga mahal, jarang masyarakat yang justru menjual emasnya. Karena memang untuk investasi jangka panjang," kata Edi.
Menurut pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, harga emas kemungkinan karena banyak yang beralih ke investasi emas di tengah ekonomi yang kurang membaik. "Emas biasanya menjadi safe haven karena minim risiko. Jadi saat ekonomi kurang baik, banyak yang beralih ke emas. Ini yang membuat harganya terus meroket," katanya.