Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Gubernur Sumatra Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menyebutkan jika inflasi Sumatra Utara (Sumut) sudah dalam kategori "stroke". Seperti diketahui, inflasi Sumut year to date (Januari-September) mencapai 3,49% dan jauh di atas rata-rata nasional yang berkisar 2,20%.
"Inflasi Sumut di atas rata-rata nasional. Itu sangat tinggi. Kalau kita manusia, sudah stroke kita ini. Tensi inflasi kalau terlalu tinggi bisa stroke, kalau terlalu rendah juga bisa stroke," katanya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pemda Se-Sumatra Utara Tahun 2019 yang digelar Bank Indonesia (BI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumut, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, dengan tema 'Bersinergi Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Menuju Sumut Bermartabat', di Gedung BI Sumut, Rabu (2/10/2019).
Menurut Edy, Sumut saat ini kalah dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena inflasi di NTT masih lebih bagus dibandingkan dengan di Sumut. Padahal Sumut memiliki potensi yang tinggi. Selain itu, demografi begitu tinggi, rakyatnya pintar-pintar, kekayaan alamnya begitu banyak dan kaya. Karena itu, tidak ada alasan masyarakat Sumut tidak sejahtera.
Gubsu berharap, Rakor Pemda Se-Sumut itu dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan berharap dapat dijadikan satu landasan dalam membangun ekonomi yang lebih baik ke depan.
"Rakor ini untuk mempercepat dan mengevaluasi apa yang sudah kita cita-citakan sesuai dengan kemampuan kita. Kita perbaiki kenapa inflasi tinggi, rupanya karena cabai. Kan bohong kalau karena cabai inflasi kita jadi naik. Berarti ada yang salah di situ. Nah, kehadiran pemerintah itulah untuk memperbaiki yang salah itu," kata Edy.
Menurutnya, Sumut memiliki banyak lahan dan tanaman cabainya begitu subur. Hanya saja ketika panen, tidak tahu cabainya kemana. Gubsu mengatakan, hal ini karena tidak ada yang mengawal para petani. Itu sebabnya, dia mengajak para bupati dan wali kota untuk bersama-sama hadir di tengah masyarakat.
"Harus bersinergi dan berkolaborasi. Karena ini untuk membangun Sumut," katanya.
Kepala BI Kantor Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat l, mengatakan, Rakor ini merupakan salah satu bentuk koordinasi antara BI bersama OJK, DJPb dan BPS untuk menghasilkan suatu rekomendasi terhadap pembangunan perekonomian di Sumut ke depan.
"Kita berharap rapat koordinasi ini bisa menelurkan suatu rekomendasi terhadap pembangunan perekonomian di Sumut ke depan. Termasuk hambatan-hambatan apa dan upaya-upaya apa yang harus kita lakukan, untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi," katanya.
Terkait inflasi yang tinggi karena cabai merah padahal cabai merah banyak di Sumut, Wiwiek mengatakan, sebenarnya hal ini terkait dengan masalah pemasarannya. Meskipun cabai merah banyak di Sumut tetapi tidak semuanya dipasarkan di Sumut. Untuk itu, juga akan dicari solusi termasuk akan mengatur perdagangan antar provinsi.