Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Indonesia masih jadi sasaran penyelundupan baju-baju bekas. Baju-baju bekas ini diselundupkan melalui pelabuhan-pelabuhan kecil. Salah satunya Tanjungbalai Asahan.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Heru Pambudi mencatat, ada sejumlah titik pelabuhan yang menjadi lokasi tempat penyelundupan baju bekas.
"Kalau TPT (tekstil dan produk tekstil) kami tindak dari pelabuhan, bandara. Sedangkan bale press biasanya mereka melakukan penyelundupan dari pelabuhan kecil, GT-GT (gross ton) kecil, misalnya Kendari, Maumere, Tanjung Balai Asahan dan Tembilahan seterusnya," kata Heru di Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Heru mengatakan, setelah masuk pelabuhan, baju-baju itu akan dikirim ke kota. Sehingga, baju bekas itu turut memukul industri dalam negeri.
"Ini kenapa karena sebagian dari bale press nanti akan mengalir ke kota-kota dan akan menyaingi industri garmen kita," ungkapnya.
Belum secara rinci, Heru menuturkan, baju bekas berasal dari negara maju. Lanjutnya, masuknya baju bekas ke Indonesia memberi keuntungan bagi beberapa pihak.
Pertama, negara maju yang memiliki baju bekas itu. Kemudian, orang yang menjual baju bekas.
"Dia dapat dua benefit, pertama dia waktu ambil dari sana negara maju seneng kalau sampahnya diambil. Kedua waktu bawa ke sini dapat keuntungan karena itu ada yang menampung dan membeli," tutupnya. dtc