Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kesepakatan Amerika Serikat (AS) dan Cina terkait perang dagang membuat harga emas ambruk. Penurunan harga emas terlihat sejak Jumat (11/10/2019) yang anjlok hingga 1% lebih ke level US$ 1.480/troy ons. Meski kini emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.485/troy ons-nya, tapi harga tersebut masih jauh di bawah sebelumnya yang bahkan sempat bertengger di level 1.553,8/troy ons
.Penurunan harga emas seiring dengan ekspektasi membaiknya kinerja instrumen keuangan lainnya pasca kesepakatan AS-Cuna. Instrumen keuangan dinilai lebih menguntungkan dibandingkan dengan memegang emas.
"Tapi emas masih berpeluang untuk menguji level psikologis US$ 1.500/troy ons. Meski kini ditinggalkan, tapi tren harga emas masih akan tetap memiliki prospek yang bagus ke depannya," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Senin (14/10/2019).
Menurut Gunawan, ada beberapa alasan yang membuat prospek emas bagus. Pertama, meskipun hubungan dagang antara AS dan Cina membaik, namun masalah hubungan dagang antara AS dengan Eropa masih berpeluang memburuk. Pelaku pasar masih mengkhawatirkan adanya kemungkinan meningkatnya tensi dagang antara AS dengan negara selain Cina. Ini bisa membuat pelaku pasar cenderung memilih emas.
Kedua, adanya ketidakjelasan masalah British Exit (Brexit). Dimana Brexit ini sangat memungkinkan membuat Eropa kembali masuk dalam krisis yang berkepanjangan, serta menjadi sentimen negatif bagi ekonomi global.
Ketiga, adanya kemungkinan tren penurunan suku bunga acuan di AS yang bisa saja membuat kinerja dolar AS kembali terpuruk. Hal ini bisa membuat harga emas kembali mengalami kenaikan. Karena emas dan dolar AS cenderung bergerak berlawanan.
Keempat, meskipun terjadi kesepakatan antara AS dengan Cina, tidak ada jaminan bahwa hubungan dagang kedua negara ini akan membaik di masa yang akan datang.
"Banyak pelaku pasar yang masih meragukan bahwa hubungan kedua negara ini sepenuhnya akan pulih setelah tercipta kesepakatan dagang kemarin. Karena pada dasarnya kesepakatan dagang akhir pekan kemarin belum sepenuhnya menyelesaikan masalah kedua negara secara komperhensif," kata Gunawan.
Sementara itu, harga emas yang diperdagangkan di Medan hari ini juga turun sekitar Rp 3.000 menjadi Rp 680.000/gram. "Harganya memang mengikuti pergerakan emas dunia," kata Pemilik Toko Emas Suranta di Pasar Pringgan Medan, Edi Suranta.
Edi mengatakan, tapi penurunan harga emas sejak akhir pekan lalu ini belum mempengaruhi penjualan emas di tokonya. Sebab, menurut dia, harga ini masih cukup mahal dibandingkan awal tahun sebesar Rp 579.000/gram. Bahkan, harga emas sempat mencetak rekor sebesar Rp 700.000/gram pada medio Agustus 2019.