Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bern. Maskapai utama Swiss, Swiss International Air Lines, meng-grounded 29 unit pesawat Airbus jenis A220 untuk menjalani pemeriksaan mesin. Hal ini dilakukan setelah salah satu pesawat jenis tersebut mengalami masalah teknis saat mengudara.
Seperti dilansir AFP, Rabu (16/10/2019), keputusan ini diambil setelah penerbangan dari London, Inggris menuju Jenewa, Swiss dialihkan ke Paris, Prancis pada Selasa (15/10/2019) waktu setempat. Pengalihan dilakukan karena ada 'insiden baru yang memicu pertanyaan soal mesin'.
Diketahui bahwa maskapai Swiss International Air Lines memiliki 29 unit pesawat yang awalnya dikenal sebagai jenis Bombardier C Series.
Laporan media Swiss, RTS, yang mengutip Aviation Herald, menyebut bahwa Swiss International Air Lines telah beberapa kali mengalami insiden terkait mesin, untuk setahun terakhir sudah delapan kali.
Kabar ini mencuat saat biro penyelidikan dan analisis Prancis, BEA, pada Selasa (15/10) waktu setempat menyerukan agar para relawan membantu mencari serpihan mesin yang terjatuh dari sebuah pesawat Airbus A220 milik Swiss International Air Lines di atas wilayah Yonne, pada Juli lalu.
Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat atau FAA pada pekan lalu, merilis 'Arahan Kelaikan' yang mewajibkan inspeksi terhadap mesin buatan Pratt & Whitney yang digunakan oleh Airbus A220 dalam insiden Juli lalu dan insiden serupa pada September.
Disebutkan pihak maskapai Swiss International Air Lines bahwa keputusan untuk meng-grounded seluruh pesawat Airbus A220 ini akan berlaku segera. Pesawat-pesawat jenis tersebut tidak akan diizinkan untuk mengudara hingga selesai melewati 'pemeriksaan yang layak'. Tidak disebut lebih lanjut kerangka waktu untuk grounded Airbus A220 ini.
Maskapai Swiss International Air Lines menyatakan pihaknya bekerja secara saksama dengan pihak Airbus dan pembuat mesin, Pratt & Whitney, untuk menyelesaikan persoalan ini.
"Swiss (Swiss International Air Lines) menangani insiden ini dengan sangat serius," tegas pihak maskapai tersebut. "Keselamatan klien dan awak kami merupakan prioritas utama kami," imbuh mereka.
Diakui oleh maskapai Swiss International Air Lines bahwa 'sejumlah penerbangan perlu dibatalkan'. Jumlah pastinya tidak disebut lebih lanjut.
"Kami menyesali dampaknya bagi para penumpang kami," sebut maskapai Swiss International Air Lines, sembari menyatakan pihaknya akan membantu para penumpang untuk mengatur ulang jadwal penerbangan dan mencari solusi alternatif.
Sementara itu, pihak Airbus juga menyatakan penyesalan mendalam atas 'masalah yang dihadapi para konsumen kami dan penumpangnya'.(dtc)