Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dua orang siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan berinisial R (17) dan J (17) diserang dan dipukuli puluhan orang pelajar diduga gang motor di Jalan Pelangi, Kecamatan Medan Kota, tepatnya di depan restoran Mc Donald, Jumat (18/10/2019) siang. Akibatnya, kedua korban mengalami lebam di beberapa bagian wajahnya, sebelum akhirnya keduanya diamankan ke Mapolsek Medan Kota.
Salah satu korban, R mengatakan, saat itu, dirinya bersama J sedang nongkrong di lokasi kejadian usai pulang sekolah. Namun tiba-tiba, mereka didatangi oleh sekitar 5 orang pelajar yang mereka tidak kenal.
"Kami lagi duduk-duduk aja sebetulnya. Entah kenapa, kami kemudian didatangi," ungkapnya saat ditemui di kantor polisi.
R melanjutkan, saat itu, salah seorang di antara pelajar yang mendatangi menanyakan, bahwasanya keduanya adalah Komunitas Anak Parman (Parkiran MAN). Lalu korban pun membenarkan apa yang dimaksud itu.
"Katanya mereka anak SL (gang motor). Kalau Parman itu bukan, cuma tempat nongkrong aja, karena letaknya yang di parkiran MAN, makanya disebut begitu," jelasnya.
Setelah itu, sambung dia, mereka pun spontan dipukul. Saat mencoba melakukan perlawanan, puluhan pelajar lainnya datang dan ikut menyerang mereka.
"Ada sekitar 40 an orang bang, dari berbagai sekolah. Kami cuma berdua," ujarnya.
Akibatnya, mereka pun mendapatkan pukulan bertubi-tubi. R juga mengatakan, di antara para pelaku, diketahuinya ada yang menggunakan senjata tumpul.
"Anak sekolah semua pelakunya. Ada yang bawa kayu, ada yang melempar bola lampu. Macam-macam lah," jelasnya.
Namun R melanjutkan, aksi pemukiman tersebut tidak berlangsung lama. Karena para pelaku langsung melarikan diri, sesaat petugas kepolisian tiba di lokasi.
"Tapi kami nggak sampai buat laporan. Soalnya nggak enak nanti kalau orang tua tahu. Lagian nggak apa-apa kok bang. Laki-laki biasa begini," pungkasnya.
Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu M Ainul Yaqin yang dikonfirmasi mengatakan, jika pihaknya telah mengamankan dua orang siswa dalam kejadian ini. Ia menyebutkan, kejadian ini hanya merupakan selisih paham di antara sesama anak SMA.
"Cuma selisih paham. Mereka masih muda, jadi gampang terpicu," pungkasnya.