Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejumlah bisnis kulineran non Usaha Kecil Menengah (UKM) di Medan, beralih menggunakan LPG nonsubsidi, yakni bright gas, dari sebelumnya menggunakan LPG subsidi 3 kg.
Sejumlah bisnis kulineran itu adalah Rey Cafe, Black Area Coffee, serta Jontor Coffee. Peralihan menggunakan bright gas itu ditandai lewat sebuah seremoni di Rey Cafe, Kelurahan Sidorejo Hilir, Medan Tembung, Medan, Senin (21/10/2019).
General Manager Pertamina MOR I, Agustinus Santanu Basuki, mengatakan bisnis kulineran non-UKM ini beralih ke bright gas dalam program bertajuk #MoveOnKuliner.
Pertamina MOR I akan terus berkoordinasi dengan Disperindag Kota Medan, agar bisnis kuliner lain non-UKM terdorong untuk beralih menggunakan bright gas.
Dikatakannya, berdasarkan Permen ESDM Nomor 26 tahun 2009, yang berhak mendapatkan LPG 3 kg adalah masyarakat miskin dan UKM. Usaha yang tergolong UKM, adalah yang memiliki kekayaan bersih maksimal Rp 50 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan, serta omzet per tahun maksimal Rp 300 juta.
Sementara konsumsi LPG subsidi saat ini masih memakan porsi terbesar di Provinsi Sumut, yakni 91% dan sisanya 9% menggunakan LPG bright gas. Namun kondisi itu berbanding terbalik dengan data BPS. Per Maret 2019, jumlah penduduk miskin di Sumut hanya 8,83%.
Di Sumut hingga September 2019, tambah Santanu, konsumsi LPG 3 kg subsidi mencapai lebih dari 10 juta tabung. Sedangkan konsumsi bright gas 5.5 kg sebanyak sekitar 57.000 tabung dan bright gas 12 kg hampir 31.000 tabung.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan, Dammikrot, mengungkapkan mendukung penuh jalannya program #MoveOnKuliner ini. "Kami siap mendukung jalannya program #MoveOnKuliner yang dijalankan Pertamina. Kami siap mendukung jalannya pengawasan penggunaan elpiji bersubsidi untuk yang berhak," ujar Dammikrot.
Kemudian Ketua Bidang LPG DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sumut , Mahmuzar Dharma, juga mendukung program ini. "Hiswana berharap dengan adanya program Move On Kuliner, konsumsi Bright Gas makin meningkat. Sesuai dengan peruntukannya bagi masyarakat mampu dan bisnis non UKM," kata Dharma.