Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ada seorang mahasiswa yang berpenampilan berbeda saat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berdemo di area Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Mahasiswa tersebut berpenampilan menyerupai tokoh film 'Joker'.
Pantauan detikcom, massa BEM SI masih tertahan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2019). Salah seorang mahasiswa merias wajahnya menggunakan cat berwarna merah, biru, dan putih sehingga menyerupai Joker.
Mahasiswa tersebut sempat ikut long march di Jalan Medan Merdeka Selatan hingga akhirnya tertahan di Patung Kuda, tempat kawat duri dipasang dan personel kepolisian berjaga. Saat long march, mahasiswa tersebut berjalan paling di depan massa.
Selain mahasiswa yang wajahnya menyerupai Joker, ada poster-poster unik yang dibawa massa mahasiswa. Beberapa poster tersebut di antaranya bertulisaan 'Cidro Janji Tegane Kowe Ngapusi' dan 'Gakpapa Make Up Ku Luntur, Keadilan Jangan!'.
Saat ini, unjuk rasa BEM SI masih berlangsung di Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Massa awalnya ingin menggelar demo di Istana Presiden. Mereka masih tertahan oleh kawat berduri dan personel kepolisian.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menyiapkan pengamanan untuk mengawal unjuk rasa di depan Istana Negara siang ini. Ada ribuan personel gabungan TNI-Polri yang akan mengamankan aksi mahasiswa ini.
"Sebanyak 1.500 personel disiapkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi detikcom, Senin (21/10).
Sebelumnya, BEM SI menganggap pelantikan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih merupakan momen penting. BEM SI menyatakan tidak berdemo saat pelantikan kemarin dan berencana unjuk rasa pada hari ini.
"Pelantikan pemerintahan baru, menjadi sebuah momen penting untuk mengubah arah bangsa. Kami memandang bahwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden merupakan momen penting, hasil dari proses demokrasi yang wajib kita hormati bersama," kata Koordinator Pusat Aliansi BEM SI, Muhammad Nurdiyansyah, dalam keterangannya, Minggu (20/10).
"Oleh karenanya, upaya menghalangi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, bukanlah cara penyampaian pendapat yang bermartabat dan bagian dari demokrasi yang baik. Aliansi BEM Seluruh Indonesia pun, menegaskan bahwa kami tidak terlibat dalam setiap upaya penghalangan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia," sambung Ketua BEM IPB ini. dtc