Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Di tengah penurunan ekspor sejumlah komoditas unggulan Sumatra Utara (Sumut), ekspor kopi Sumut pada Januari-Agustus 2019 masih cerah dan bisa mencatatkan kinerja positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, ekspor kopi mencapai US$ 338,513 juta atau tumbuh sekitar 5,73% dibandingkan periode sama tahun 2018 senilai US$ 320,163 triliun.
Padahal di periode yang sama, ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) malah anjlok 19,52% dan karet sebesar 9,99%.
Menurut Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut, Saidul Alam, kinerja ekspor kopi Sumut yang masih bisa positif karena kopi Sumatra memang masih jadi 'pujaan' pasar internasional. "Sampai hari ini, kopi Sumatra masih dibutuhkan oleh pasar di internasional. Sudah seperti 'pujaan' bagi penikmat kopi dunia. Mungkin itu yang membuat kinerjanya positif di tengah perlambatan ekonomi global," katanya, Senin (21/10/2019).
Menurut Alam, kopi Sumatra memiliki kekhasan tersendiri sehingga sangat disukai. Bahkan untuk sejumlah buyer (pembeli) dari luar, sulit untuk menemukan Rasa khas seperti kopi Sumatra. Itu sebabnya, buyer-buyer tersebut menjadi pembeli yang sangat loyal.
Alam berharap, produksi kopi Sumut bisa terus meningkat dan mampu memenuhi order dari pasar internasional. Apalagi kini, ada sekitar 45 negara yang mengimpor kopi dari Sumut. Dari 45 negara tersebut, terbesar masih ke Amerika Serikat (AS). Selain AS, tujuan lain ekspor kopi Sumut adalah Jepang, Jerman, Belgia, Kanada, Singapura, Malaysia, Vietnam, Inggris, Taiwan, Australia, Korea, Cina dan Belanda.
Selain negara-negara tersebut, juga ada pembelian dari buyer asal Rumania, Irlandia, Selandia Baru, Italia, Mesir, Norwegia, Hongkong, Perancis dan Swedia.
"Negara-negara tersebut menjadi buyer yang loyal, terutama AS yang memang sudah menjadi pasar terbesar ekspor kopi Sumut sejak lama dan permintaaannya tidak pernah putus. Tentu kita berharap bisa mengimbangi permintaaan ini dari sisi produksi. Ini momen yang harus dimanfaatkan agar bisa berkontribusi mendongkrak kembali ekspor Sumut secara keseluruhan," kata Alam.