Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tokyo - Kaisar Jepang, Naruhito (59) secara resmi memproklamirkan penobatannya kepada dunia dalam seremoni hari ini, yang dihadiri para bangsawan dan pejabat dari lebih dari 180 negara.
Banyak warga Jepang menyambut gembira penobatan tersebut, namun ada pula yang menganggapnya sebagai hal yang biasa saja.
"Ini era baru dan kaisar adalah pendukung bagi rakyat Jepang, jadi saya merasa sangat bahagia di hari ini," kata Yabu Nobuhiko, seorang akuntan berumur 37 tahun seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (22/10/2019).
Ketika ditanyai harapannya untuk kaisar baru, pria itu menjawab: "Hanya dengan ada saja, bukan dengan melakukan sesuatu, kaisar adalah pendukung bagi hati kita."
Antusiasme juga dirasakan warga Jepang lainnya, Tomoko Shirakawa (51) yang bersama warga lainnya berdiri di depan Istana Kekaisaran di Tokyo saat seremoni penobatan Kaisar berlangsung. "Karena dia muda dan enerjik dengan kepemimpinan yang hebat, saya harap dia akan mendukung rakyat Jepang, yang telah menghadapi bencana dan topan terus-menerus," ujar perempuan asal Kyoto, Jepang barat yang tengah berkunjung ke Tokyo.
Seorang nenek, Junko Chijiwa (64), sengaja datang dari kota Kyushu, Jepang barat daya ke Tokyo untuk menyaksikan parade yang semula dijadwalkan berlangsung usai seremoni penobatan Kaisar Naruhito. "Saya ingin kaisar baru dekat dengan kami, rakyat, dan membela kami, sama seperti yang dilakukan ayahnya. Saya selalu tersentuh melihat mereka menghibur para korban bencana," tutur nenek tersebut.
Parade tersebut dibatalkan setelah Topan Hagibis menimbulkan banjir besar di sejumlah bagian Jepang timur laut dan menewaskan puluhan orang.
"Bagus jika kaisar baru akan sama baiknya dengan mantan kaisar dan tetap dekat dengan orang-orang," ujar Ryoya Suzuki (25), pegawai perusahaan yang juga datang ke istana untuk melihat kemunculan kaisar di dalam mobil limousine-nya.
Namun hal berbeda disampaikan Yoshikazu Arai, seorang pensiunan ahli bedah.
"Tidak perlu membuat keributan besar seperti itu ... semua orang tahu itu sedang terjadi, sudah dilaporkan. Tidak perlu untuk upacara rumit seperti itu. Lalu lintas telah dibatasi dan itu menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang-orang biasa," keluh kakek berumur 74 tahun itu.
Ketika ditanya apa harapannya untuk kaisar baru, dia menjawab tak ada. "Kaisar diperlukan sekarang sebagai simbol rakyat, tetapi pada titik tertentu, kaisar tidak akan lagi diperlukan. Segalanya akan baik-baik saja tanpa seorang kaisar," cetusnya. dtc