Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Infrastruktur merupakan fokus Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama menjabat yakni tahun 2014 hingga sekarang. Bahkan, di periode keduanya sebagai Presiden, Jokowi juga terus menggenjot pembangunan infrastruktur.
Digenjotnya pembangunan infrastruktur itu dinilai memberi dampak besar terhadap industri properti. Country Manager Rumah123.com, Maria Herawati Manik mengatakan, pada umumnya developer akan menjual propertinya dengan harga tinggi jika banyaknya ketersediaan infrastruktur di sekitar lokasinya.
"Saya rasa dengan terbangunnya seluruh infrastruktur, bukan hanya di tahun 2020 dan mungkin 2021, kalau target dari pemerintah banyak sekali infrastruktur yang akan terbangun. Jangan sampai ketinggalan. Karena biasanya properti itu kalau infrastruktur terbangun, harganya melejit tinggi," terang Maria dalam Festival Properti Indonesia di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Menurutnya, dengan memberanikan diri berinvestasi di properti, gaya hidup satu orang itu akan berubah. Pasalnya, dengan membeli properti orang tersebut secara terpaksa akan menyimpan uangnya untuk membayar cicilan.
"Dengan kita berinvestasi di properti sebenarnya itu akan mengubah habit kita. Habitnya apa? Karena kita terpaksa akan saving," kata Maria.
Ia menuturkan, jika seseorang punya pendapatan namun tak memiliki keharusan untuk membayar sesuatu, ia cenderung akan menghabiskan uangnya untuk berbagai hal.
Bahkan, jika seseorang beralasan ketika mau berinvestasi properti, dengan menunggu-nunggu THR dari perusahaan, atau bonus tahunan justru niat itu akan susah diwujudkan. Pasalnya, di kala ia memiliki bonus pendapatan besar justru cenderung menimbulkan sikap konsumtif.
"Ada beberapa karyawan perusahaan yang kadang-kadang menunggu bonus, menunggu THR. Ini kan beda waktunya nggak banyak nih. Biasanya cenderung masyarakat itu melihat 'wah sebentar lagi kan dapat uang THR'. Mungkin ada kecenderungan untuk lebih konsumtif," tandasnya.
Maka dari itu, Maria menyarankan agar masyarakat Indonesia mulai berinvestasi di properti saat ini dengan memanfaatkan sejumlah penawaran menarik.
"Jadi mulailah melakukan move, mengeluarkan dompet untuk down payment atau booking. Bookingnya bahkan ada yang cuma Rp 2-5 juta, jadi manfaatkanlah itu," ujar Maria. dtc