Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pakpak Bharat. Jembatan yang menghubungkan Dusun Kuta Babo serta Dusun Simenggur, Desa Kuta Babo, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat yang berkonstruksi besi, tanpa pengaman di sisi kanan dan kiri menjadi pertanyaan di tengah-tengah masyarakat.
Terkat hal tersebut, Kepala Desa Kuta Babo, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat, Lukkas Padang, angkat bicara serta memberikan klarifikasi kepada medanbisnisdaily.com terkait jembatan yang di pasang tanpa pengaman, Kamis (7/11/2019).
Lukkas menjelaskan, pemasangan jembatan tersebut sebelumnya dikarenakan jalan penghubung Dusun Kuta Babo serta Dusun Simenggur terputus dan amblas sekitar 9,5 meter akibat hujan deras.
"Kejadian sebelumnya sekitar bulan 12 (desember) tahun 2018 dan jembatan tersebut sebelumnya dipasang pada Maret 2019 yang dikerjakan bersama dengan cara gotong-royong dengan warga," ujar Lukkas.
Disebutkannya, untuk bahan material jembatan tersebut, seperti gelagar jembatan, dipinjam pakaikan dari dinas PU kerna sifat mendesak dari masyarakat untuk diperbaiki, karena jalan tersebut cukup vital terhadap warga dari kedua dusun tersebut.
"Mengakat gelagar ini dari Pemkab Pakpak Bharat k esini sebelumnya swadaya masyarakat,karena upah gak ditampung,disini sistimnya sebelumnya gotong-royong," ungkapnya.
Tapi, kata Lukkas, untuk pembelian material lainnya, seperti pelat sebanyak 9 lembar, siku, baut dan tukang las, serta makan minum yang gotong-royong, dananya diambil dari dana silpa ADD tahun 2018 desanya.
Sedangkan tidak dipasangnya pengaman disamping kiri dan kanan jembatan, dikarenakan tukang las yang mengerjakan jembatan menyebut jika dipasang pengaman disamping jembatan,mobil tidak bisa bebas masuk karena panjang jembatan sekitar 12 meter sehingga tidak dipasang."Besi untuk pengaman jembatan ini yang ingin dipasang sebelumnya,seperti besi sikunya ,sekarang berada kantor desa kita buat," ungkapnya.
Kondisi jembatan di Desa Kuta Babo tersebut juga telah sempat muncul di media menyebutkan anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut bersumber dari DD Kuta Babo,padahal sebenarnya bersumber dari Alokasi Dana Desa. "Pembangunan jembatan ini sumber dananya bukan dari DD ,sebenarnya dari Alokasi Dana Desa,itupun dari dana silpa tahun 2018," pungkasnya.
Sementara salah seorang warga Desa Kuta Babo,Andi Boangmanalu mengucapkan trimakasih kepada kepala desa Kuta Babo,Lukkas Padang tanggap langsung terhadap keluhan masyarakatnya.
"Jalan ini cukup penting bagi kami karena jalan ini merupakan akses menuju perladang serta mengangkut hasil pertanian kami,dari sawah, serta perladangan warga lainnya. Warga desa kuta babo 80% melintasi jalan ini menuju lahan pertanian," pungkasnya.