Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kisah kepahlawanan Raja Sisingamangaraja XII di masyarakatnya sendiri Sumatra Utara, tidak tersosialisasi dengan maksimal. Cerita tentangnya terasa hanya sepenggal-sepenggal. Tidak heran, bila sekarang ini, generasi muda hanya mengenal Sisingamangaraja XII sebatas nama. Demikian disampaikan antropolog Bungaran Antonius Simanjuntak saat menjadi pemantik seminar nasional.
"Mengenal lebih dekat perjuangan dan kepahlawanan Sisingamangaraja XII". Seminar digelar Horas Bangso Batak dan berlangsung di Adventis Hotel, Jalan RA Kartini, Medan, Jumat (8/11/2019).
"Saya meminta agar pemerintah memasukkan kisah Sisingamangaraja XII secara khusus dalam kurikulum. Dia adalah pahlawan nasional yang paling lama berjuang, yakni 34 tahun," kata Bungaran.
Bungaran memaparkan, ada beberapa ciri khas perang Batak yang dipimpin Sisingamangaraja XII. Antara lain demokratis. Dikatakan demokratis karena ketika akan memulai perang dia mengirim pemberitahuan kepada Belanda.
"Beliau kirim ubi rambat dan daging yang dibakar sebagai tanda untuk memulai perang. Itulah yang disebut pulas," kata Bungaran.
Selain itu, ciri khas lain adalah perangnya bersifat frontal sekaligus juga gerilya. Perangnya juga interkomunalistik yakni saling bantu membantu dengan pemimpin dari daerah tetangga (Aceh).
Sementara pemantik lainnya, akademisi sejarah Universitas Sumatra Utara (USU) Dahlena menyebut, Sisingamangaraja XII merupakan tokoh paling fenomenal dalam sejarah pra kemerdekaan Indonesia.