Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah memberikan penghargaan kepada 10 tokoh dan pegiat pencegahan stunting 2019. Para tokoh itu berasal dari beragam latar belakang.
Pemberian penghargaan dilakukan di Kantor Staf Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019). Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, pengusaha Dato' Sri Tahir dan sejumlah pejabat lintas kementerian hadir dalam acara tersebut.
Setiap tokoh diberi piagam penghargaan oleh Moeldoko. Ada juga uang pembinaan sebesar Rp 10 juta
Dalam sambutannya, Moeldoko bercerita mengenai pengalamannya saat pertama kali menjabat sebagai KSP. Moeldoko mengaku baru mengerti pentingnya pencegahan stunting saat masuk ke Istana.
"Secara jujur saya harus mengakui bahwa waktu saya masuk ke KSP, ada program pencegahan stunting. Saya sendiri nggak ngerti apa itu stunting. Setelah tahu, di sini baru paham oh baru paham. Oh stunting. Definisinya itu adalah gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis yang terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan," ujar Moeldoko.
Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berungkali menyampaikan kepada jajarannya untuk memerangi stunting. Stunting ini ditegaskan Moeldoko mempunyai dampak yang signifikan bagi masa depan anak Indonesia.
"Perlunya kita menangani stunting sehingga semuanya bekerja keras dan memang KSP ini kita kerja sama dengan perusahaan swasta untuk terlibat secara langsung menangani persoalan stunting," ujar dia.
Moeldoko menyampaikan hal penting dalm visi Indonesia Maju yang ditekankan Presiden Jokowi. Menurut Moeldoko, Jokowi ingin memastikan seluruh warga tak tertinggal dalam meraih cita-cita.
"Untuk ini di dalam presiden mendefinisikan 5 hal menuju Indonesia maju? Hal yang pertama indonesia yang setiap warga negaranya tidak ada yang tertinggal dalam meraih cita-cita. Clear bapak presiden mengatakan itu," ujarnya.
"Stunting bisa-bisa kalau kita tidak tangani, tertinggal. Untuk itu, saya sungguh terima kasih kepada teman-teman para pegiat stunting karena teman-teman telah melakukan kerja nyata," sambung dia.
Atas nama pemerintah, Moeldoko menyampaikan terima kasih kepada seluruh pegiat stunting. Menurut Moeldoko, para tokoh tersebut telah melakukan sesuatu yang nyata.
"Untuk itu, saya mewakili pemerintah ingin memberikan apresiasi dan rasa hormat yang sangat tinggi kepada pegiat dan tokoh-tokoh pencegahan stunting yang telah melakukan kolaborasi dengan pemerintah dan pemerintah daerah dan menghasilkan sesuatu yang nyata," ujarnya.
Berikut ini 10 tokoh yang mendapatkan penghargaan terkait pemcegahan stunting.
1. Ratna Megawangi
Ratna merupakan pendiri Indonesia Heritage Foundation. Bersama suaminya, Ratna mendirikan yayasan yang bergerak dalam pengembangan Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK). Beliau telah membina 3.300 sekolah PAUD yang menerapkan PHBK.
2. Selina Patta Sumbung
Selina saat ini menjabat sebagai pejabat eksekutif tertinggi (CEO) dan Ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik (Save The Children Indonesia). Di bawah kepemimpinannya, Save The Children mengembangkan model public private partnership untuk pencegahan stunting melalui pendampingan puskesmas dan model posyandu ramah anak.
3. Diyah Puspitarini
Diyah saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PP Nasyiatul Aisiyah. Nasyiatul Aisiyah bekerja sama dengan Lazismu dalam program pencegahan stunting bertajuk Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang di seluruh Indonesia 34 Provinsi dan 462 kabupaten/kota.
4. Zack Petersen
Zack bekerja sama dengan organisasi relawan lainnya (indorelawan, doctor share, organisasi aktivitas mahasiswa kedokteran Indonesia/CIMSA) sampai saat ini telah menjangkau 5.000 keluarga di 18 pulau di seluruh Indonesia untuk mempromosikan 1.000 HPK.
5. Robyn Soetikno
Robyn mengamati kebutuhan ibu-ibu muda atas informasi seputar kehamilan dan pertumbuhan balita. Dia membuat aplikasi teman bumil.
6. Stevia Angesty
Stevia bersama adiknya mendirikan Feelwell Ceramic (FWC) pada 2016, sebuah perusahaan bermisi sosial untuk mewujudkan "toilet untuk semua" karena percaya bahwa akses toilet adalah hak setiap manusia. Stevia menyebut dirinya sebagai sociopreneur.
7. Meity H. W. Monteiro
Meity merupakan istri Bupati Sumba Barat Agustinus Niga Dapawole. Dia merasa terpanggil untuk melayani warga. Melalui Taman Pawodda atau Gugus Tugas dalam penyelenggaraan pengembangan anak usia dini holistik integratif (PAUD HI), dengan 4 layanan dasar yang meliputi kesehatan, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan. Khususnya layanan kesehatan, isu tunting digaungkan.
8. Aripin Achmad
Aripin membuat Rumah Gizi Gampang (RGG) kemudian diadopsi menjadi salah satu bagian dari isi Pergub Aceg No 14 Tahun 2019 khususnya upaya cegah stunting di level desa.
9. Noer Wulan Sari Kaban
Noer bekerja dengan Kopernik sejak 2013. Dia saat ini menjabat sebagai Direktur Kemitraan Masyarakat. Dia mempunyai spesialisasi dalam progam pemberdayaan ekonomi perempuan.
Bersama Kopernik, dia mengembangkan program pemenuhan kebutuhan air layak minum dengan menggunakan saringan air.
10. Heri Kurniawan
Heri tepilih sebagai Duta Genre Indonesia Provinsu DKI Jakarta pada 2018. Sebuah program yang digagas BKKBN untuk mendiseminasikan informasi dan melakukan advokasi tentang
-Kesehatan Reproduksi
-Penundaan Usia Perkawinan
-Pencegahan Stunting Sejak Dini.(dtc)