Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labura. Di sela-sela acara silaturahmi Pemkab Labuhanbatu Utara (Labura) dengan mahasiswa Labura di gelanggang kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU), Jumat (15/11/2019), Maulidi Azizi, salah seorang mahasiswa asal Labura memrotes keadaan infrastruktur jalan yang ada di dua kecamatan di Labura, yakni Kualuh Hilir dan Kualuh Leidong.
Maulidi menilai dua periode semasa kepemimpinan Bupati Kharuddin Syah tidak sesuai dengan cita-cita pemekaran Kabupaten Labura.
"Dari dulu sampai sekarang sama saja kondisi jalan saat sekarang ini hancur berlumpur ketika hujan dan berdebu ketika kemarau," katanya kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (16/11/2019).
Merasa tidak puas, Maulidi menghampiri Bupati Labura dan menyampaikan aspirasi keluh kesah masyarakat Kualuh Hilir dan Kualuh Leidong. Maulidi mempertanyakan perhatian dan solusi rusaknya jalan di dua kecamatan itu.
"Bupati bilang, anggarannya dari mana? Anggaran kita minim cuma ada Rp 60 miliar lagi itu! Jadi cak kamu ajari saya bagaimana cara membangunnya itu ? Siapapun bupatinya itu gak akan bisa itu," kata Maulidi menirukan ucapan bupati.
Bupati, kata Maulidi, menyebut telah dilakukan pembangunan.
"Bupati bilang, dan di sana juga sudah kita melakukan pembangunan. Bolehlah di cek ke lapangan. Kapan kamu pulang kampung? Nanti saya hari Senin ini mau ke Kuala Bangka, ayok sama-sama kita ke lapangan. Udah tos kita ayok!!! Tos," kata Bupati Labura yang ditirukan Maulidi.