Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kisaran. Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Asahan, Rosmansyah dan Winda Fitrika mendaftarkan pencalonan diri mereka ke DPD Partai Golkar Asahan, Senin (18/11/2019).
Pendaftaran pasangan ini diterima langsung oleh ketua DPD Golkar Asahan, Benteng Panjaitan, Ketua Harian Tim Penjaringan Syaiful Amri, bersama unsur pimpinan pengurus lainnya.
Rosmansyah dan Winda dalam kesempatannya menyampaikan sambutan dihadapan pengurus DPD Golkar Asahan mengatakan keseriusan mereka agar dapat diusung partai berlambang pohon beringin itu.
Menurut Rosmansyah, Golkar sebagai salah satu Partai yang punya sejarah panjang, hari ini masih menunjukkan sikap demokrasinya terbukti dari cara mereka membuka pendaftaran penerimaan calon Bupati di Pilkada Asahan.
"Apa buktinya, seperti yang disampaikan oleh Ketua DPD Golkar Asahan tadi, Bang Benteng Panjaitan bahwa mereka masih membuka pendaftaran, oleh sebab itu kita yakin dan percaya Golkar adalah partai yang mengedepankan demokrasi. Saya pikir sudah jelas itu pernyataan ketua Golkar saat ini belum punya calon," kata Rosmansyah.
Sementara itu, Winda Fitrika mengungkapkan Partai Golkar memiliki kontribusi yang besar bagi masyarakat Kabupaten Asahan salah satunya dengan mengusung pencalonan almarhum suaminya saat dua kali maju di Pilkada Asahan pada periode lalu.
"Bagi saya, Partai Golkar selama ini sudah banyak memberikan kontribusi untuk masyarakat Asahan. Termasuk ikut andil, dan setia beberapa kali mengusung almarhum suami saya di Pilkada lalu. Saya harap kesempatan kali ini Golkar juga ikut menjatuhkan pilihannya kepada kami," katanya.
Ketua DPD Golkar Asahan, Benteng Panjaitan menegaskan bahwa partai mereka hingga hari ini belum ada memberikan dukungan ke calon calon bupati. Hal itu kata Benteng sesuai dengan petunjuk pimpinan pusat untuk dibukanya proses pendaftaran bagi siapa saja yang berniat maju di Pilkada.
"Golkar belum putuskan dukung siapa. Jadi kalau ada calon calon yang mau mendekati konstituen kami silahkan kami beri kebebasan dan terbuka. Pada akhirnya nanti hasil penilaian tim survei dan keputusan pusat yang jadi penentunya," sebut Benteng.