Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan bahwa target penerbitan UU omnibus law pada April 2020. Para pengusaha nasional pun dilibatkan dalam pembuatan UU yang dikenal dengan istilah sapu jagat.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan para pengusaha Indonesia akan membentuk task force atau satgas yang tujuannya memberikan masukan-masukan mengenai omnibus law.
"Jadi waktunya cukup singkat, diharapkan Januari sudah rampung semua," kata Rosan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Rosan menyebut, pembahasan atau masukan-masukan dari kalangan pengusaha terkait dengan omnibus law akan dirampungkan pada Desember tahun ini. Sehingga pada Januari 2020 draft UU omnibus law bisa disampaikan ke DPR dan April ditargetkan selesai atau terbit.
Menurut Rosan, sampai saat ini masih ada sekitar 74-79 UU yang akan direvisi ke dalam UU omnibus law, puluhan aturan itu berasal dari 11 sektor, yaitu penyederhanaan perizinan berusaha, pengenaan sanksi dengan mengganti sistem hukum pidana ke perdata, dan administrasi pemerintahan. Kemudian, soal pengadaan lahan, persyaratan investasi, kemudahan dan perlindungan bagi UMKM, serta dukungan riset dan inovasi.
Lalu, juga soal kemudahan berusaha, kemudahan proyek pemerintah, kawasan ekonomi, dan ketenagakerjaan. Khusus untuk ketenagakerjaan, pemerintah akan melakukan pembaharuan pada beberapa aspek, yaitu upah minimum, outsourcing, pekerja asing, uang pesangon, jam kerja, dan sanksi.
"Iya dibawa ke DPR dan rencananya keinginannya April sudah bisa selesai," ujarnya.
Rosan menyebut bahwa satgas yang akan dibentuk akan berisikan seluruh pengusaha besar di tanah air dan dirinya ditugaskan sebagai pemimpinnya.
"Task force akan saya pimpin langsung, karena ini akan jadi hal sangat penting, Pak Menko juga bilang Pak Rosan pimpin langsung karena ini sangat penting," jelas dia.
"Weekend ini mulai kerja makanya saya pulang akan bentuk tim yang terdiri dari Kadin dan asosiasi lainnya akan kami ajak, dan ini diperlukan komitmen karena weekend pun kami sepakat untuk kerja karena waktunya sangat mepet," sambungnya.(dtf)