Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bank Indonesia (BI) mencatat angka inflasi pada minggu ketiga November 2019 sebesar 0,18% secara bulanan. Kemudian untuk tahunan 3,04% dan secara year to date (ytd) 2,41%.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) yang dilakukan oleh BI penyumbang inflasi masih berasal dari bawang merah yang naik 0,08%.
"Ada juga daging ayam ras yang naik 0,03% dan beberapa komoditas lain," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Dia mengungkapkan, ada juga komoditas yang mengalami deflasi seperti cabai merah yang turun 0,07%, cabai rawit 0,02%. Menurut Perry angka inflasi ini cukup rendah dan terkendali.
"Menjelang akhir tahun itu biasa jika agak tinggi karena ada kenaikan harga. Itu faktor musiman karena akhir tahun ada hari besar keagamaan (natal) makanya naik," ujar dia.
Tiga langkah strategis yang disepakati untuk menjaga inflasi 2019 tetap berada dalam kisaran sasarannya adalah menjaga inflasi dalam kisaran sasaran, terutama ditopang pengendalian inflasi volatile food maksimal di kisaran 4-5%.
Strategi ini dilakukan melalui empat kebijakan utama (4K) terkait Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
Kemudian sesuai dengan Peta Jalan Pengendalian Inflasi Nasional 2019-2021, kebijakan ditempuh dengan memberikan prioritas kepada Ketersediaan Pasokan dan Kelancaran Distribusi, yang didukung oleh ekosistem yang lebih kondusif serta ketersediaan data yang akurat.(dtf)