Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Jenazah 3 ABK KM Restu Bundo yang ditemukan tewas setelah kapalnya disambar petir di perairan Desa Labuhan Hiu, Kecamatan Pulau Batu Timur, Kabupaten Nias Selatan, disambut isak tangis keluarga, saat tiba di Mako Lanal Sibolga, Minggu (24/11/2019).
Yurmailis, istri Suparman (korban), mengakui sebelumnya mendapat kabar dari istri tekong (nakhoda), bahwa kapal tempat suaminya bekerja tersambar petir. Tetapi, ia merasa kesal karena si pemberi modal dari kapal tersebut malah kabur.
“Bantuan dari pihak pengusaha belum ada sama sekali, malah kabur orang itu. Setahu saya, pemodalnya itu, Rey Aritonang dan TF Hutapea,” kata Yurmailis kepada wartawan di Mako Lanal Sibolga.
Meski begitu, Yurmailis mengaku masih menunggu pertanggungjawaban dari pihak pengusaha kapal dan berharap ada perhatian.
“Kami telepon tak pernah diangkat. Kami berharap ada perhatian lah, karena anak saya ada 6 orang, saya ingin bantuan,” tuturnya.
Dia menambahkan, suaminya (Suparman) sudah 10 tahun bekerja sebagai nelayan. Terakhir berangkat meninggalkan keluarga pada 17 November 2019.