Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Batalnya renovasi Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) ditanggapi seniman di Medan sebagai bukti minimnya perhatian pemerintah terhadap dunia kesenian di daerah ini. Pasalnya, TBSU yang merupakan satu-satunya infrastruktur kesenian yang bisa diakses publik ini, kondisinya sudah sangat tidak layak pakai.
Hal itu dikatakan pegiat teater dan sastra Suyadi San kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (3/12/2019). Dijelaskannya, mungkin saja batalnya renovasi TBSU karena pemerintah provinsi Sumut (pemprovsu) ada agenda lain. Tetapi yang jelas, perlu dipertanyakan komitmen pemerintah terhadap dunia kesenian.
"Pembatalan renovasi TBSU menyiratkan ada agenda lain di tubuh pemprovsu. Itu sah-sah saja, mungkin sudah ada dasar hukumnya. Kita jangan apriori dulu. Masalahnya, kapan pemprovsu serius membangun fasilitas kesenian yang mumpuni untuk seniman dan masyarakat kesenian Sumut?" kata Suyadi.
Tentang kompleks TBSU, sambung Suyadi, diharapkan tetap jadi sarana seniman dan masyarakat kesenian Medan. Mungkin Pemko Medan bisa mewujudkan gedung kesenian di sini apabila instansi TBSU pindah ke Tapian Daya.
Sebelumnya, pegiat teater Hafiztaadi juga mengatakan hal yang sama. Dikatakannya, sangat ironis, sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, Medan tidak punya gedung kesenian yang representatif. Ia pun sering mengaku malu bila mengundang seniman dari daerah lain untuk tampil di TBSU.
"Kondisi gedung utama TBSU sangat jorok. Ruang bawahnya selalu tergenang air," kata Hafiz.
Seperti diberitakan sebelumnya, renovasi TBSU tidak jadi dilakukan. Mestinya renovasi ini sudah berlangsung November lalu. Namun diduga karena belum ada kesepakatan antara Pemko Medan dengan Pemprovsu terkait status lahan dan bangunan, renovasi ini jadi dibatalkan.