Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatra Utara, telah membangun jalan hampir sepanjang 100 km di Sumut di tahun anggaran 2019.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut, Effendy Pohan, mengatakan pembangunan jalan terbagi ke dalam beberapa wilayah, seperti pantai barat, pantai timur, dataran tinggi dan kepulauan Nias.
"Semua wilayah tersebut mendapat porsinya sesuai kebutuhannya masing-masing, kata Effendy Pohan di sela upacara Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke-74, di Lapangan Kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumut, Jalan Sakti Lubis, Medan, Selasa (3/12/2019).
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menjadi inspektur upacara Hari Bakti PU ke-74 itu. Turut hadir Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, Kepala BBPJN II Medan, Selamet Rasidy Simanjuntak, Kepala BWS Sumatera II, Roy Pardede, Kadis SDA, Cipta Karya dan Tata Ruang, Alfi Syahriza, Kadis Perkim, Ida Mariana, para ASN dari Dinas Perkim, serta ASN dari Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut.
Usai upacara, Edy mengatakan pembangunan tidak bisa diwujudkan oleh satu pihak saja, namun harus dilakukan bersinergi dengan semua instansi hingga masyarakat.
Apalagi beberapa tahun ke depan ada sejumlah rencana pembangunan yang akan dilakukan Pemprov Sumut. Menurut Gubernur Edy, dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sangat dibutuhkan untuk mendorong percepatan pembangunan di daerah ini.
"Kita harapkan, dalam momentum hari bakti ini, PUPR terus bersama-sama Pemprov Sumut bersinergi membangun demi mewujudkan kesejahteraan di Sumut," katanya.
Gubernur juga mengapresiasi PUPR yang telah melakukan kerja keras untuk kesejahteraan rakyat. "Hari Bakti PU ke-74 ini introspeksi diri, bagaimana PUPR bekerja keras menjalankan amanah rakyat yang tujuannya adalah kesejahteraan," kata Edy Rahmayadi.
Sebelumnya, saat menjadi inspektur upacara, Gubernur membacakan pidato Presiden Joko Widodo, antara lain disampaikan, sinergi sangat berpengaruh besar dalam kesuksesan agenda pembangunan.
Karena itu, diminta jajaran pemerintah pusat hingga daerah melanjutkan pengembangan konektivitas infrastruktur. Seperti infrastruktur jalan tol, kawasan wisata, sentra produksi, industri, logistik, pelabuhan harus tersambung.
"Konektivitas tidak akan terwujud tanpa sinergi dalam pemerintahan, diminta seluruh jajaran pemerintah untuk bersinergi, mulai dari pusat sampai daerah,” sebutnya.
Dalam 5 tahun ke depan, katanya, Indonesia akan melanjutkan pembangunan 60 bendungan, 1000 embung, 500.000 ha jaringan irigasi baru, 2.500 km jalan tol dan 60.000 km jalan baru.
Kemudian juga akan ditingkatkan akses masyarakat terhadap air minum layak menjadi 90%, akses sanitasi dan persampahan mejadi 80%. Program sejuta rumah, khusus bagi masyarakat berpenghasilan rendah, juga akan dilanjutkan.
Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur 5 destinasi wisata prioritas ditargetkan selesai tahun 2020. Di antaranya adalah Kawasan Danau Toba di Sumut, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Manado-Likupang di Sulawesi Utara.