Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Trenggalek - Kabar kematian Ilyas Setiawan, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Trenggalek yang diduga dibunuh di perkebunan kelapa sawit di Serawak Malaysia mengagetkan anggota keluarganya.
Kakak perempuan Ilyas, Rosi Eka Ambarsari, saat ditemui di rumah di Desa Parakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek mengaku syok dan seakan tidak percaya saat pertama kami mendengar kabar meninggalnya Ilyas. Sebab malam sebelumnya ia masih sempat berkomunikasi melalui telepon.
"Saya mendengar kabar itu Jumat pagi, katanya adik saya sudah tidak ada," kata Rosi, Minggu (8/12/2019).
Kabar duka tersebut diterima pihak keluarga dari Ketua RT setempat dan kepolisian. Setelah mendengar berita itu ia langsung menghubungi dua anggota keluarganya yang berada di Malaysia.
"Di sana sebetulnya ada paman dan kakak laki-laki, tapi tempat kerjanya beda," imbuhnya.
Rosi menjelaskan adiknya bekerja di perkebunan kelapa sawit di wilayah Serian, Serawak selama dua tahun terakhir. Dalam komunikasi sebelumnya, Ilyas sempat menyampaikan akan pulang ke Indonesia pada Februari mendatang.
"Pokoknya puasa di rumah," ujarnya.
Selama bekerja di negeri jiran tersebut, korban dalam kondisi baik-baik saja dan tidak pernah mengeluhkan adanya masalah di tempat kerja.
Sebelumnya Ilyas Setiawan (27) warga Dusun Krajan, Desa Parakan, Trenggalek ditemukan tewas bersimbah darah di area perkebunan. Pada jasad korban terdapat luka sayat sepanjang 9 sentimeter pada bagian leher.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) Trenggalek Nanang Budiarto, mengatakan pemerintah daerah telah mengambil langkah dengan berkoordinasi bersama UPT Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (P2TK) Surabaya serta mengirimkan surat elektronik ke KJRI Kucing guna meminta bantuan proses pemulangan jenazah ke Trenggalek.
"Kasusnya sekarang masih dalam proses penyelidikan oleh kepolisian Malaysia, semoga segera membuahkan hasil dan jenazah segera dipulangkan," kata Nanang.
Di sisi lain , Kementerian Luar Negeri menjelaskan, polisi Malaysia tengah melakukan autopsi jasad korban guna mengungkap penyebab kematian.
"Jenazah telah diautopsi dan saat ini berada di RS Sarawak," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Judha Nugraha. dtc